Title : My Daughter
Author : Vi_Agsh
Genre : Romance, Family
Length : Chaptered
Main Cast : SHINee's Jonghyun, Choi Hye Soo (OC), Choi Sarang (OC)
Support Cast : All SHINee's Member & SM Town's Family
Title : My Daughter
Author : Vi_Agsh
Genre : Romance, Family
Length : Chaptered
Main Cast : SHINee's Jonghyun, Choi Hye Soo (OC), Choi Sarang (OC)
Support Cast : All SHINee's Member & SM Town's Family
Title : My Daughter
Author : Vi_Agsh
Genre : Romance, Family
Length : Chaptered
Main Cast : SHINee's Jonghyun, Choi Hye Soo (OC), Choi Sarang (OC)
Support Cast : All SHINee's Member & SM Town's Family
*
*
*
Datangnya hari Senin sungguh terasa lama sekali. Ketika semua orang membenci hari Senin, Jonghyun malah menunggu datangnya hari diawal minggu itu.
Semua lagu untuk album barunya sudah selesai direkam kemarin. Untunglah Jonghyun bisa melupakan masalah wanita untuk sementara hingga proses rekaman berjalan lancar.
Ketika pulang ke apartemen tentu saja dia teringat lagi. Bagaimana tidak, untuk sampai ke apartemen dia harus melewati sekolah dasar itu dulu barulah satu blok setelahnya dia bisa sampai ke gedung Star.
Entah ini bukan hari keberuntungannya atau bagaimana, Jonghyun terbangun pukul 10 siang. Sudah pasti tidak bisa melihat wanita itu yang pasti akan mengantar si gadis kecil. Sama seperti kemarin, siang ini dia harus pergi ke gedung SM. Pembicaraan untuk comeback SHINee kemarin belum selesai. Jonghyun harap siang nanti bisa bertemu mereka.
Sudah lewat tiga puluh menit dari jam dua belas, saatnya anak-anak pulang. Pemandangan di depan Star Building, sudah terlihat banyak anak kecil keluar dari area sekolah. Pergi menuju rumah mereka yang ada di sekitar sekolah ataupun menuju orang yang menjemput mereka.
Seorang anak kecil dengan rambut di kuncir dua berjalan pelan. Dia tahu jika jemputannya belum datang, itu sebabnya dia berjalan sangat santai. Choi Sarang memutuskan untuk menunggu kakaknya sambil duduk di halte.
Lima belas menit, Hye Soo belum juga datang. Sarang masih duduk di halte menunggu jemputannya. Dia tidak berani dan tidak pernah di ijinkan untuk menaiki angkutan umum atau taxi, itulah sebabnya dia masih menunggu hingga kini. Eomma bilang jika Hye Soo Eonni yang akan mengantar dan menjemputnya sekolah.
Matanya melihat kesana kemari. Tak lupa melihat kanan kiri jalan, memparhatikan Eonni-nya sudah datang atau belum. Tidak ada tanda-tanda mobil hitam Eonni-nya didekat sana. Dia menunduk melihat kaki-nya yang bergoyang kedepan-kebelakang.
Apa Hye Soo Eonni lupa menjemputnya? Kalau dia lupa, haruskah Sarang menunggu disini sampai malam?
“Annyeong.”
Sarang menoleh kearah sumber suara. Seorang paman kini duduk disampingnya dan menurut Sarang penampilannya mengerikan. Kacamata hitam dan syal melilit menutupi bagian yang tak mampu ditutupi benda yang orang itu pakai dimatanya. Bagaimana jika orang ini penculik atau berniat buruk padanya? Haruskah Sarang berlari sekarang?
Karena takut Sarang mencoba menggeser duduknya kearah lain. Dan Sarang berharap salam tadi untuk orang lain dan bukan untuknya, jika pun untuknya Sarang sama sekali tidak berniat membalas.
“Hei, aku bicara padamu.” Ucap paman ini lagi.
Ternyata benar. Salam tadi untuk Sarang. Dengan takut-takut gadis kecil ini berkata, “Ahjussi nuguseyeo?”
“Jangan takut, aku bukan orang jahat. Lihat…” pria ini menurunkan syal dan membuka kacamatanya. “Kau kenal aku? Atau pernah melihatku di tv?”
Ah ya, Sarang ingat dia pernah melihat paman ini beberapa kali di tv. Sarang pun tahu beberapa lagunya, “SHINee Ahjussi?” tanya Sarang dengan semangat pada sosok di depannya.
Jonghyun terkekeh kecil melihat reaksi Sarang. Bahkan anak kecil seperti yang didepannya ini masih mengenal SHINee. Dia pikir yang mengenal SHINee adalah orang yang sudah dewasa atau remaja saja. “Kau benar.”
“Ahjussi tinggal di sekitar sini?”
Jonghyun mengangguk setelah memakai kembali atribut penyamarannya. “Disana.” Menunjuk gedung Star. “Kau kenapa masih ada disini? Sepertinya bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi.”
“Eonni belum datang menjemput. Mungkin dia lupa.” Cicit Sarang.
“Eonni yang menjemputmu? Memangnya ibumu kemana?”
“Eomma pergi keluar kota dan belum pulang.” Kata Sarang memberi informasi. Dia pikir tak apa jika memberitahu SHINee Ahjussi ini, karena selebriti tidak mungkin menculik anak kecil sepertinya.
Jonghyun mengangguk paham. “Ah ya, siapa namamu?”
“Sarang. Choi Sarang imnida.” Jawab si kecil dan membungkuk kecil kearah Jonghyun.
“Dan aku, Kim Jonghyun.” Jonghyun mengulurkan tangan untuk bersalaman dan disambut oleh tangan kecil Sarang.
Deg!
Ada apa ini? Kenapa sentuhan anak kecil ini membuat debaran aneh dijantungnya hingga Jonghyun terpekur begini? Seperti sentuhan ajaib yang bisa menghipnotis orang-orang. Tidak mungkin, ‘kan, dia menyukai anak kecil ini sebagai wanita? Itu benar-benar pemikiran gila.
Tapi memang bukan perasaan seperti pria pada wanita. Ini lebih seperti…
Ayah pada anaknya?
Jonghyun tidak terlalu yakin tapi memang itu yang dia rasakan. Kalau dihitung-hitung, jarak umur mereka memang cocok jika dijadikan sepasang ayah dan anak.
Apalagi, saat Jonghyun lihat dan perhatikan mereka tampak mirip. Seperti Jonghyun versi gadis kecil. Hanya mata mereka saja tampak sedikit berbeda. Mata anak ini membuat Jonghyun teringat pada Hye Soo.
Ayah dan anak? Membicarakan tentang anak, Jonghyun ingat belakangan ini ibunya beberapa kali membicarakan tentang cucu dari temannya. Jonghyun yakin itu semacam kode dari ibunya yang ingin segera menggendong cucu.
Awalnya dia kira kode itu di tujukan untuk kakaknya, Kim Sodam, mengingat Sodam lebih tua dan sudah sepantasnya untuk menikah lebih dulu. Namun tatapan ibunya malah mengarah pada Jonghyun yang artinya ibunya itu mengharapkan cucu pertama darinya.
Jikalau perbuatannya dan Hye Soo dulu menghasilkan sebuah nyawa, pasti saat ini anaknya sudah besar. Dan kalau tiba-tiba Jonghyun membawa seorang anak kecil ke hadapan ibunya dan mengaku jika itu anaknya, kira-kira bagaimana reaksi sang ibu? Apa beliau akan pingsan, atau malah menghajar Jonghyun tanpa ampun?
Bukannya takut, Jonghyun malah ingin tertawa membayangkan hal itu.
Setelah tertahan beberapa detik jabatan tangan mereka lepas. Jonghyun mencoba menormalkan raut wajahnya. Kemudian dia berbisik, “Jangan beritahu siapapun jika kau bertemu SHINee Ahjussi disini, oke?”
Sarang mengangguk.
“Ekhem…” mendadak tenggorokan Jonghyun terasa tidak enak ketika ingin membicarakan seseorang yang menjadi poin pertemuannya dengan Sarang. “Ahjussi pernah melihatmu kemarin di jemput oleh seorang wanita berambut panjang dengan memakai kacamata. Apa dia memang Eonni-mu?”
“Eoh. Dia Eonni-ku. Dia memang sering marah-marah tapi dia sayang padaku. Kemarin dia mengajakku makan siang berdua.” Tiba-tiba Sarang bercerita dengan senyum ceria di wajah menunjukkan betapa senangnya dia dengan ajakan makan siang dari kakaknya. “Kami makan ayam goreng kesukaanku dan aku dapat mainan juga, Ahjussi!”
Alis Jonghyun berkerut. Kenapa dia bisa sesenang ini hanya karena makan siang? Apa dia tidak pernah makan diluar? Atau kakaknya yang menjadi poin utama disini? Dahi Jonghyun berkerut dalam karenanya.
“Siapa nama kakakmu itu?”
“Hye Soo Eonni.”
Jonghyun tahu pasti, nama seperti itu di Korea Selatan ini tidak hanya dimiliki satu orang tapi, mungkinkah ada orang yang mirip dan bernama sama pula? Sepertinya itu tidak mungkin.
Ketika sedang sibuk dengan pemikirannya, sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan mereka. Kaca mobil turun menampilkan seseorang yang ada di dalam. Lagi-lagi dengan kacamata coklat menutupi setengah bagian wajahnya.
Wanita itu membuka kacamata dan terlihatlah siapa yang ada dibaliknya. “Sarang-ah, cepat masuk.”
“Ahjussi, aku pulang ya.” Karena jalanan cukup sepi hari itu, Sarang dibiarkan berjalan sendiri menuju sisi bagian penumpang. Sebelum kaca mobil di sebelah sopir dinaikkan kembali, Sarang melambaikan tangannya pada Jonghyun.
Sampai kaca mobil tertutup sempurna dan mobil itu sudah melaju membelah jalanan kota, Jonghyun masih terpaku untuk kedua kalinya dalam beberapa menit belakangan. Bahkan lambaian dari teman barunya tidak dibalas oleh Jonghyun.
Wanita itu… walaupun wajahnya sedikit berubah karena bertambah dewasa tapi sama sekali tidak membuat Jonghyun pangling. Dia masih mengenali wanitanya. Suaranya juga masih seindah dulu. Wanitanya… Hye-nya.
Satu-satunya yang masih dia cintai sampai sekarang.
To be continued...
*
*
*
Title : Dangal (Kompetisi Gulat)
Released : 14 December 2016
Directed : Nitesh Tiwari
Produced : Aamir Khan, Kiran Rao, Siddarth Roy Kapoor
Distributed : Walt Disney Studios, Motion Pictures
Music : Pritam
Duration : 161 Minutes
Starring : Aamir Khan, Sakshi Tanwar, Fatima Sana Shaikh, Zaira Wasim, Sanya Malhotra, Suhani Bhatnagar, Aparshakti Khurana, Girish Kulkarni
Rating : 4,5/5*
Mahavir Singh Phogat (Aamir Khan) adalah seorang mantan pegulat amatir yang berasal dari Balali, sebuah desa di Haryana. Dia dipaksa oleh ayahnya untuk menyerah pada gulat dan diminta mencari pekerjaan yang menguntungkan. Sedih karena tidak bisa memberi medali emas untuk Negara, Mahavir Singh bersumpah anaknya akan mendapatkan medali itu. Sayang, sejak tahun 1988 dia mendapat empat anak perempuan maka Mahavir menyerah untuk berharap.
Namun suatu hari, dua anak perempuan Mahavir yaitu Geeta dan Babita pulang setelah memukuli dua anak laki-laki. Dari sana Mahavir menyadari jika anaknya mempunyai bakat untuk menjadi seorang pegulat dan mulai melatih Geeta dan Babita.
Anak yang baru menginjak usia remaja tentu mengalami kesulitan dalam menjalani latihan tapi tidak sanggup untuk menentang keinginan sang ayah dan menyuarakan pendapatnya. Sempat melawan ‘diktator’ Singh dengan cara licik, mulai dari memutar alarm hingga menyiram bola lampu hingga berkali-kali padam.
Awalnya menolak tapi sesuatu membuat Geeta dan Babita sadar jika sang ayah hanya memperjuangkan mimpinya. Jika mereka berakhir seperti gadis lain di desanya maka, mereka hanya akan mengurus dapur dan ranjang.
*
*
*
Rating 4,5/5 ? Apa sebagus itu?
Tentu saja!
Film ini terinspirasi dari kehidupan Geeta Phogat dan ayahnya. Yup, Dangal adalah film Biopic. Dengan adanya Aamir Khan film ini menjanjikan kisah yang ‘wah’ seperti film-film Aamir delapan belas tahun belakangan. Dan memang benar, Dangal adalah ‘film of the year’. Yah, walaupun sepertinya saya terlalu terlambat untuk membuat review film ini.
Disini kita bisa melihat akting yang apik dari para pemainnya. Mulai dari Aamir Khan serta anak-anaknya. Tidak mudah memerankan seorang pegulat yang sudah pasti dalam film akan ada adegan pertandingan gulat. Para pemeran pegulat sangat bekerja keras untuk ini terutama Zaira Wasim, si gadis remaja yang memerankan Geeta saat masih muda.
Dengan akting yang brilian, saya yakin Zaira Wasim dan Fatima Sana Shaikh pasti akan jadi mega bintang Bollywood di masa depan. Tentu jika mereka pintar memilih peran dan film seperti Aamir Khan. Yah, sejauh ini film Aamir tidak mengecewakan.
Saya sangat suka adegan dimana Geeta mengatakan teknik gulat dari ayahnya kurang tepat dan dia sudah diajari teknik yang benar oleh Coach bertaraf Iternasional. Mahavir marah, mengatakan teknik itu lemah dan dia bisa dibanting dengan mudah oleh lawan. Akhirnya ayah dan anak ini yang bertanding.
Adegan gulat ayah dan anak yang emosional degan ego masing-masing. Terutama Geeta yang merasa dia adalah atlet Internasional dan dialah yang benar. Lalu Geeta kembali ke sekolahnya tanpa minta restu dari Mahavir. Dengan suara Arijit Singh sebagai backsound sangat cocok dengan adegannya. Tidak salah dia jadi penyanyi top Bollywood masa kini.
Ketika Geeta berbaikan dengan ayahnya melalui telepon, saya tidak sanggup menahan airmata. Kalau kalian tidak sedih menonton adegan ini, saya tidak tahu hati kalian terbuat dari apa.
Yang selalu bikin menangis memang kisah tentang keluarga daripada kisah tentang laki-laki dan perempuan yang saling cinta.
Saya sarankan untuk kalian yang ingin menonton, siapkan tissue terutama di bagian akhir. Saat akhirnya Geeta berhasil mendapatkan medali emas untuk Negaranya dan mewujudkan mimpi ayahnya, setelah kekalahan berkali-kali di event Internasional dan konflik dengan Mahavir.
Ah ya, Jakarta dan Indonesia di sebutkan di film ini sebagai tempat di adakan event pertandingan gulat.
0,5 yang tersisa dari rating adalah, saya tidak bisa melihat badan kekar Aamir Khan lebih dari dua menit. Hahahaha, bercanda. Seandainya Coach yang culas dari NSA itu dapat ‘hukuman’ dan lagu yang memanjakan telinga ditambah, maka 5 adalah nilai yang pasti untuk film ini.
Jangan lupa lihat perubahan ‘fat to fit’ Aamir Khan untuk film ini di youtube. Satu-satunya aktor yang berani melakukan perubahan begitu besar di tubuhnya hanya untuk film. Respect for him!
NB: Bahasa baku karena saya terbawa cara menulis fanfiction.
Title : Rich Man (Also known as ‘Rich Man Poor Woman’)
Genre : Romance Comedy
Based on : Rich Man, Poor Woman by Naoko Adachi, Masami Nishiura and Ryo Tanaka
Written by : Hwang Jo-yoon, Park Jung-ye
Directeed : Min Doo-sik
Starring : Kim Jun-myeon (EXO’s Suho), Ha Yeon-soo, Oh Chang-suk, Kim Ye-won
No. of Episodes : 16 + 1 Special
Duration : 60 minutes
Distributor : MBN
Seorang pengusaha muda di bidang IT bernama Lee Yoo Chan (Kim Jun-myeon/Suho) dan seorang wanita yang sedang mencari kerja, Kim Bo Ra. Karena perusahaan tempatnya melamar untuk ke 30 kali tidak menerima, akhirnya Bo Ra punya kesempatan melamar di perusahaan Yoo Chan.
Yoo Chan yang nyentrik di kenal ke seluruh Korea karena kehebatannya mengembangkan perusahaan hanya dalam beberapa tahun. Namun sehebat-hebatnya seseorang pasti punya kelemahan. Yoo Chan tidak mampu mengingat wajah orang termasuk orang yang dia cintai di masa lalu yang secara kebebetulan adalah orang yang baru melamar di perusahaannya dan dia permalukan di depan banyak orang.
*
*
*
Based on 1st episode? Yes! Saya hanya menonton episode satu!
Kenapa saya nonton drama ini? Satu-satunya alasan adalah ‘Suho EXO’. Jangan pikir saya penggemarnya atau EXO-L. Well, saya ini Shawol dan Elf tapi, Karena pernah lihat dia di acara Exciting India itu sebabnya saya nonton.
Di menit-menit awal sudah menampilkan Suho bangun di kamar mewah dengan pemandangan yang bagus (kalau malam mungkin agak seram) dan CEO dari perusahaan Next-In. Saya belum bisa menganalisis karakternya. Dia terlalu menyebalkan untuk jadi CEO yang baik dan menyenangkan dan terlalu slenge’an kalau dijadikan CEO cool ala Wattpad. Tapi memang dia menyebalkan.
Well, mungkin tidak adil rasanya saya memberikan review seperti ini hanya berdasarkan episode pertama. Tapi kalau bukan dari kesan saat menonton episode satu bagaimana kita bisa melanjutkan menonton episode selanjutnya.
Dari berita yang saya baca di salah satu akun di Instagram, banyak yang mengkritik akting Suho di drama ini. Mereka bilang aktingnya ‘lebay’. Yah, kurang lebih saya setuju dengan mereka. terutama saat Yoo Chan memecat karyawannya dengan kejam di hadapan semua karyawan lain.
Jika di drama Revolutionary Love ada karakter Siwon yang kocak sebagai ‘penyelamat’dari jalan cerita yang tidak jelas, maka entah apa atau siapa yang bisa di jadikan penyelamat untuk drama Rich Man Poor Woman ini.
Mungkin niatnya si heroine lah yang akan di jadikan penyelamat. Wanita yang mempunyai bakat menghapal dan mengingat. Tapi adegan saat dia menyebutkan data dari Yoo Chan dan perusahaannya membuat saya jengkel. Dia bicara cepat sekali, bahkan kereta api Putri Deli rute Medan-Tanjung Balai kalah cepat. Tidak natural. Entah apa yang di pikirkan sutradara sampai meloloskan adegan ini.
Saat scene penerimaan karyawan di menit-menit akhir, ucapan dari Lee Yoo Chan dan karakter Kim Bo Ra membuat saya ingat dengan Rancho dan Chatur di film 3 Idiots.
Seseorang yang menyuruh temannya bekerja sesuai dengan apa yang mereka suka hingga bekerja terasa seperti bermain, menyindir orang yang belajar dengan menghapal apa yang ada di buku teks (ingat adegan Chatur pidato dengan menghapal?) ; Rancho.
“Yang kalian lakukan hanyalah menghapal jawaban yang tertulis di buku teks.” Dan “Dia tidak tahu apa yang dia suka dan mengapa menyukainya.” – Yoo Chan.
Kalian lihat koneksinya? Kalau kalian menonton film 3 Idiots pasti berpikir sama seperti saya.
Yoo Chan, Rancho versi CEO tinggi hati dan menyebalkan. Kalau saya tentu lebih memilih Rancho atau Phunsukh Wangdu seorang penemu yang punya 100 hak paten atas namanya daripada CEO Next-In yang songong. Hahahaha, oke no offense.
Intinya, episode satu tidak membuat saya penasaran untuk melanjutkan ke episode dua.
Title : My Daughter
Author : Vi_Agsh
Genre : Romance, Family
Length : Chaptered
Main Cast : SHINee's Jonghyun, Choi Hye Soo (OC), Choi Sarang (OC)
Support Cast : All SHINee's Member & SM Town's Family
*
*
*
“Yeoboseo?”
“Jonghyun-ah, sebentar lagi jemputanmu sampai. Tunggulah didepan gedung apartemenmu.” Balas seseorang diujung telepon tanpa membalas salam.
“Ne.”
Hari ini adalah jadwal Jonghyun rekaman lagu untuk album solonya yang terbaru. Seminggu kemudian pengambilan gambar untuk music video. Dalam beberapa bulan kedepan SHINee juga akan comeback, itu artinya Jonghyun harus kembali ke dorm dan meninggalkan sementara apartemennya di gedung Star ini.
“Silahkan, tuan. Terima kasih atas kunjungannya.” Jonghyun mengambil kopi pesanannya. Café ini berlokasi didekat gedung Star. Setahu Jonghyun, tempat ini sering digunakan untuk syuting drama. Itu sebabnya semakin banyak saja orang yang berkunjung ke café ini. Bahkan tak jarang orang luar Korea datang kemari.
Belum ada tanda-tanda van putih yang biasa menjemputnya datang. Dengan headset terpasang ditelinga, topi dan kacamata hitam Jonghyun menunggu di pinggir jalan. Tepat didepannya ada sebuah Sekolah Dasar. Beberapa kali melalui balkon Jonghyun melihat kearah sekolah ini.
Dia sering berpikir jika nanti punya anak dan masih tinggal di gedung apartemennya yang sekarang maka dia akan menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Jonghyun juga akan mengantar anaknya setiap hari.
Bukan sekolah kaum elit kelas atas. Hanya sekolah biasa yang terdapat dikawasan elit. Jonghyun melihat jam ditangannya. Biasanya, sekitar lima menit lagi bel akan berbunyi dan anak-anak pun berhamburan keluar.
Tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Seorang wanita berambut hitam panjang keluar dari mobil itu, bersandar pada mobilnya membelakangi Jonghyun.
Wanita itu terasa familiar. Dari postur tubuhnya, Jonghyun seperti pernah melihat dia. Tapi dimana, Jonghyun lupa. Pria dengan tindik ditelinga ini terus memperhatikan sambil mengingat. Ah sial! Dia tidak punya ide. Biasanya dia tidak pelupa begini pada orang yang pernah dilihatnya, tapi kenapa sekarang dia seperti orang tua?
Bunyi bel dari sekolah itu terdengar sampai ditempat Jonghyun berdiri. Samar-samar Jonghyun melihat seorang anak kecil mendekat kearah wanita itu. Dari gestur tubuhnya wanita itu membuka kacamata dan menyambut si anak kecil. Wanita itu berbalik…
Deg!
Benarkah apa yang Jonghyun lihat ini? Si wanita berambut panjang itu adalah Hye Soo? Hye-nya.
Jonghyun sedikit tidak yakin. Penglihatannya sedikit kurang baik walaupun sudah dibantu dengan lensa kontak, tetap saja dia tidak bisa melihat dari jarak yang agak jauh. Wanita itu memutari mobilnya guna menuntun si anak kecil dengan tas Doraemon itu masuk. Walaupun jarak mereka sudah lebih dekat sekitar satu meter, tetap saja Jonghyun tidak bisa melihat secara detail.
Ingin rasanya menghampiri, sialnya lalu lintas sedang ramai siang itu. Apa karena menjelang weekend, semua orang tampak sibuk? Entahlah, dia tidak sempat untuk memikirkan hal tidak penting begitu, tapi yang pasti besok Jonghyun akan memastikan apa yang dia lihat ini.
Ketika mobil hitam itu pergi, van putih dari perusahaan jemputan Jonghyun pun menepi, siap membawanya ke gedung mewah yang jadi tempatnya bernaung selama kurang lebih sepuluh tahun ini.
*
*
*
Untuk kesekian kali Jonghyun harus mengulang rekamannya. Ada saja yang salah hari ini. dia tidak bisa konsentrasi. Mulai dari nada yang terlalu rendah atau tinggi, tidak bisa mencapai high note-nya, salah lirik, dan lainnya.
“Ada apa denganmu, Hyung?” Taemin bertanya dengan nada heran pada Jonghyun yang baru saja duduk di sebelahnya. Tidak biasanya Jonghyun seperti ini.
“Kau salah terus sejak tadi.” Timpal Minho. Kini mereka sedang istirahat. Tepatnya hanya Jonghyun yang istirahat karena sejak tadi Taemin dan Minho belum mendapat giliran bernyanyi. Di album terbaru nanti ada sebuah lagu yang dinyanyikan bersama Taemin dan satu lagu lagi Minho bergabung pada bagian rapp-nya.
“Entahlah. Tidak tahu kenapa aku tidak bisa konsentrasi.”
Jonghyun menengadahkan kepala menatap langit-langit. “Ingin bercerita?” Minho memegang pundaknya. Jonghyun hanya menggeleng lemah.
“Belum saatnya.” Ujar Jonghyun pelan. “Kurasa, hari ini sampai disini saja. Aku ingin pulang.”
“Hyung, kita belum makan malam dan ini sudah hampir larut. Kita makan dulu.” Taemin menempelkan ponsel ditelinga, hendak menelepon restoran dan memesan makanan.
“Kau ingin memesan, ‘kan?” Tanya Minho dan dibalas anggukan Taemin. “Suruh antar ke rumahmu saja. Kita bertiga makan disana.”
“Tidak, aku tidak berselera. Aku ingin pulang saja.” Tidak bisa dipungkiri, yang menyebabkan Jonghyun jadi seperti ini adalah si wanita berambut panjang tadi. Yang mempu membuat Jonghyun menggali lagi memorinya tentang masa lalu.
Wanita yang sudah lama menghilang dan hari ini mereka bertemu. Ah tidak, mereka tidak bertemu, hanya Jonghyun yang melihatnya. Dengan tiba-tiba wanita itu muncul yang lantas membuat Jonghyun begitu terkejut. Tidak menyangka bisa melihatnya lagi setelah bertahun-tahun.
“Kenapa ingin pulang? Lagipula kau sendirian di apartemenmu, ‘kan? kita bisa menginap dirumah Taemin.”
“Ya, benar. Eomma dan Appa sedang keluar kota.” Taemin menimpali setelah selesai dengan urusan order makanan.
“Ada seorang anak kecil yang ingin kutemui, dia bersekolah di sekolah yang ada didepan gedung Star.”
“Huh? Untuk apa kau menemui anak kecil begitu, Hyung?” Minho mengangkat sebelah alisnya.
Jonghyun hanya menggeleng, “Akan sangat panjang jika dijelaskan.”
Minho menghela napasnya, “Baiklah, aku mengerti kau belum mau berbagi. Tapi Hyung, jika kau ada masalah, ada kami yang bisa kau jadikan tempat bercerita. Kami keluargamu.”
Taemin mengangguk, “Lagipula besok hari Minggu Hyung, sekolahan tutup.”
Aish! Jonghyun mengumpat dalam hati, saking kacaunya Jonghyun bahkan tidak ingat jika besok hari Minggu. Padahal dia sendiri yang meminta untuk rekaman di hari Sabtu.
*
*
*
Rumah Taemin memang tidak jauh dari gedung perusahaan mereka. Itulah sebabnya jika bekerja sampai larut begini, mereka sering menginap agar bisa langsung kembali bekerja esok harinya.
Benar saja, Jonghyun tidak bisa tidur nyenyak malam ini. Memikirkan Hye Soo yang setelah sekian lama menghilang dari hidupnya. Dan siapa anak kecil yang tadi di jemputnya? Seingat Jonghyun Hye Soo tidak punya adik, apalagi seusia anak kecil itu. Lalu siapa anak itu? Anak dari sepupunya? Tidak mungkin. Semua sepupu Hye Soo ada diluar kota dan luar negeri.
Ah sial! Jonghyun benar-benar tidak bisa tidur malam ini karena wanita itu.
Mengingat masa lalu, dia dan Hye Soo sudah berpacaran sejak awal masuk Senior High School. Jonghyun pun menjadi trainee di SM Entertainment dan itu tidak membuat mereka lost contact, walaupun mereka hanya bisa bicara atau bertemu beberapa kali.
Ketika Jonghyun debut bersama SHINee, Hye Soo ada diantara penonton. Mereka masih saling berhubungan saat itu. Terakhir mereke bertemu adalah ketika SHINee sedang promosi lagu Lucifer. Menghabiskan malam berdua disebuah motel membuat Jonghyun harus bangun pagi-pagi sekali untuk kembali ke dorm dan menjalankan jadwal bersama SHINee dipagi hari.
Jonghyun tahu dia harus segera tidur karena besok masih ada beberapa lagu lagi yang harus direkam. Serta meeting untuk comeback SHINee. Merapatkan selimut dan mencoba untuk tidur, mengenyahkan sejenak segala penat dan pikiran karena sejatinya kasur adalah tempat untuk bersantai dan istirahat.
To be continued...
*
*
*
Title : Already Gone
Author : Vi_Agsh
Length : Chaptered
Genre : Romance
Cast : Bigbang's G-Dragon & 2NE1's CL
*
*
*
6 Years later
Normal POV
Jiyong mengambil sebotol jus dan memasukkannya kedalam troli yang sudah setengah jam didorongnya. Dia sudah seperti seorang ahjumma yang sedang belanja bulanan sekarang. Kali ini dia harus melakukan ini sendiri.
Biasanya dia akan berbelanja bersama kekasihnya Kiko –dan itu membuat mereka seperti suami istri– tapi karna Kiko sedang pergi ke Jepang maka dia sendirilah yang harus berbelanja. Karna semua kebutuhan rumahnya sudah habis dia terpaksa melakukan ini, tidak bisa menunggu Kiko pulang.
Bugh!
Seseorang menabrak Jiyong dengan keras dan itu membuat bahunya sakit. “Ya! berhati-hatilah sedikit kalau berjalan!” Jiyong berteriak pada orang yang menabraknya tadi. Orang itu bersama temannya dan mereka terlihat sedang buru-buru.
“Oh maafkan aku tuan. Aku sedang buru-buru.” Orang itu berbalik meminta maaf sambil membungkuk setelah mendengar teriakan Jiyong. Tidak sopan sekali, jika Jiyong tidak berteriak tadi pasti dia tidak akan minta maaf.
“Ne, tolong maafkan adikku.” Orang yang mengaku sebagai kakaknya ikut membungkuk meminta maaf pada Jiyong. “Jiyong Hyung? Ini kau?” orang itu menyebutkan nama Jiyong. Mereka saling kenal? Jiyong memperhatikan wajah mereka berdua dan ternyata wajahnya sama. Mungkin mereka anak kembar.
“Kau tidak ingat dengan kami?” yang lebih tinggi ikut menimpali perkataan kembarannya. “Ah ternyata kau benar-benar lupa. Ini kami, Kwon Yong Deuk dan Kwon Yong Don. Kita dari panti asuhan yang sama, ingat?” Ah! Dia ingat sekarang. Mereka si kembar yang dulu satu panti asuhan dengannya.
“Ah ternyata kalian. Wah kalian benar-benar berubah sekarang ya. Lihatlah, dari mana kalian mendapatkan otot-otot ini? hahaha” Jiyong ingat jika dulu anak-anak ini sangat kurus karna mereka susah jika disuruh makan dan hanya ingin bermain.
“Hahaha kau bisa saja Hyung.” Entah siapa yang berbicara Jiyong juga tidak tahu. Dari dulu dia memang tidak bisa membedakan mereka.
“Hyung, kau benar-benar tidak berubah. Lihatlah wajahmu masih sama seperti dulu. Karna itulah aku bisa mengenalimu.” Kali ini yang lebih pendek yang berbicara.
“Hahaha yah begitulah.”
“Oh ya Hyung, kami sedang buru-buru. Agency kami akan mengadakan konser dua hari lagi. kuharap kau bisa datang untuk melihat kami.” Yang lebih tinggi memberikan Jiyong selembar tiket. “Datang dan semangatilah kami, Hyung.” Sambungnya.
“Kami harus pergi. Jangan lupa datang ya, Hyung. Annyeong.” Mereka melambaikan tangan lalu pergi. Mereka pasti harus latihan karna lusa adalah hari besar mereka.
Jiyong mengamati tiket yang diberikan padanya. Tiket VIP berwarna gold dan bertuliskan YG Family Power Tour 2014. Dia pernah dengar agensi ini merupakan agensi besar. Anak-anak itu sudah menjadi idol sukses ternyata. Dia harus datang ke konser ini. Jiyong menyimpan tiket itu dikantong coatnya dan melanjutkan acara belanjanya.
*
*
*
Jiyong memarkirkan mobilnya di basement vanue tempat agensi Kwon Twins digelar. Sudah banyak sekali orang disana dan didominasi oleh remaja putri. Dia keluar dari basement dan segera menuju pintu masuk vanue. Disana benar-benar ramai oleh remaja putri. Mereka ada yang memakai baju bertuliskan Winner dan Bigbang, ada juga yang memakai bando dengan huruf C dan L diatasnya. Ada pula yang bertuliskan Bom, Thunder, dan TOP.
Apa itu nama artis-artis yang akan tampil nanti? Tapi kenapa tidak ada yang memakai sesuatu yang bertuliskan Kwon Don atau Kwon Deuk? Mereka juga pasti tampil ‘kan? Jiyong memang tidak terlalu tentang artis-artis dinegaranya ini, dia malas dan tidak sempat untuk menonton tv.
“Hey, Hyung!” seseorang menepuk pundak Jiyong. “Kau sudah sampai ternyata. Sebentar lagi pintu vanue akan dibuka.”
“Kau kenapa masih ada disini? Sebentar lagi konsernya akan dimulai ‘kan?” dia tidak begitu yakin yang ada didepannya ini Yong Don atau Yong Deuk.
“Ah hehehe, aku mencarimu, Hyung,” dia menggaruk kepalanya walaupun tidak gatal. “Ini.” anak itu memberikan Jiyong ID card crew.
“Aku tau kau tidak terlalu suka dengan acara seperti ini. Jadi jika kau bosan kau bisa kebelakang panggung dan menemuiku atau Don.”
Jiyong hanya mengangguk mendengarnya. Memang dia pasti akan bosan menonton acara seperti itu. “Deuk-ah, kau kan artis tapi kenapa bisa keluar sebebas ini? Anak-anak itu pasti akan mengejar-ngejarmu nanti.” Kini Jiyong yakin yang didepannya ini Kwon Yong Deuk.
“Sebenarnya aku dan Don hanya dancer, Hyung.”
“Yah walaupun kami dancer tapi kami punya fanbase sendiri,” Deuk tersenyum bangga. Oh begitu ternyata, dia dancer makanya anak-anak itu tidak ada yang memakai attribute dengan nama mereka.
“Baiklah, nanti aku akan kebelakang panggung untuk menemui kalian,” Jiyong tersenyum.
“Jika kau mau, aku bisa memperkenalkanmu dengan artis-artis agensi kami. Seperti CL, Dara nuna atau Bom nuna. Mereka cantik dan sexy loh, Hyung. Dan juga mereka masih single.” Jiyong terkekeh geli mendengar tawaran Deuk yang menurutnya aneh. Mana mungkin dia bisa berhubungan dengan artis seperti itu.
“Ya! jangan tertawa, Hyung! Aku serius. Nanti kau akan kuperkenalkan dengan mereka.” Teriaknya protes.
“Hahaha tidak usah, Deuk-ah. Aku sudah punya kekasih. Jika nanti mereka tergila-gila padaku, aku akan repot.” Ujarnya sangat percaya diri. Wajar saja jika namja ini percaya diri, wajahnya memang tampan tidak kalah dengan aktor yang sering muncul di tv. Beberapa wanita yang lewatpun menatap wajahnya dengan kagum.
“Kau sudah punya pacar hyung? Kau membawanya hari ini? ayo kenalkan dia padaku.” Deuk melihat sekeliling berusaha menemukan sosok yang disebutkan Jiyong sebagai kekasihnya.
“Tidak. Dia sedang mengurus perusahaannya di Jepang dan baru kembali besok pagi. Nanti kalian akan kukenalkan,”
“Ah kalau begitu jangan lupa ya. Hyung, sebentar lagi konser dimulai dan aku akan perform bersama 2NE1. Perhatikan aku ya, Hyung. Aku masuk dulu.” Deuk buru-buru pergi menuju belakang panggung karna sadar dia sudah terlalu lama berbicara dengan Jiyong disini dan tidak sadar konser akan dimulai sebentar lagi.
*
*
*
Jiyong POV
Aku duduk dideretan bangku penonton bertuliskan VIP yang pasti harganya mahal untuk ukuran pelajar. Orang-orang yang datang kekonser ini didominasi oleh remaja yang aku yakin mereka masih sekolah. Bagaimana mereka mendapatkan uang untuk menonton konser sebesar ini? Jika aku jadi orang tua mereka aku tidak akan memberikan anakku uang untuk hal yang tidak penting seperti ini.
Dideretan bangku VIP ini juga ada beberapa pria dan wanita berumur. Mereka juga fans orang-orang di YG? Yang benar saja! Mataku menangkap sosok anak kecil yang kuperkirakan berumur 4 atau 5 tahun. Aku memperhatikannya bukan karna dia datang menonton konser ini, tapi karna jika diperhatikan wajahnya mirip denganku.
Dia menunduk dan bermain dengan gadgetnya. Ah! Aku jadi teringat dengan anakku dan Chaerin. Apa dia masih hidup? Jika dia masih hidup pasti sudah seperti anak itu sekarang. Aku juga penasaran dengan wajahnya. Apa dia mirip denganku atau mirip dengan Chaerin?
Jika seperti ini aku jadi teringat dengan Chaerin. Chae-ah, kapan kau kembali? Aku sangat merindukanmu. Ini sudah enam tahun sejak kau pergi tapi sampai saat ini aku tidak mendengar sedikitpun kabar darimu. Kumohon pulanglah, Sayang.
Semakin aku memikirkan Chaerin, semakin aku merindukannya.
Heish! Aku benar-benar bosan! Kapan konser ini akan dimulai? Dari tadi hanya memutar lagu aneh dengan lirik fastastic baby dan bomshakalaka. Ini sudah lewat 30 menit dari waktu yang ditentukan. Mereka membuang-buang waktuku saja. Apa mereka tau berapa kerugianku jika membuang-buang waktu seperti ini? Lagu yang dari tadi diputar benar-benar berisik. Sungguh sangat tidak enak didengar. Apa mereka tidak punya lagu lain?
Tiba-tiba musik berhenti. Semua anak-anak yang menonton mulai berteriak sambil mengayunkan tongkat bersinar mirip senter berwarna kuning. Untuk apa mereka membawa senter seperti itu kesini?
Aku tidak tau siapa yang akan tampil. Aku hanya akan memperhatikan Don dan Deuk karna untuk merekalah aku datang kesini. Aku hanya mengenal mereka. Terlalu sibuk dan malas menonton tv, itulah sebabnya aku tidak mengenal artis-artis itu.
Aku juga tidak suka menonton infotainment yang selalu sibuk mengurusi hidup dan urusan artis-artis diluar sana. Untuk apa mengurusi hidup mereka sedang hidupku saja sudah rumit?
‘Tonight, we are come together for around this world and experience. It’s been a long time coming. And now we are here. We are YG Family…
Bigbang’(*
Mereka mulai memperkenalkan artis mereka. Bigbang? Itu kan teori terbentuknya bumi. Nama yang aneh sekali.
‘2NE1’
Ada juga nama artis dengan perpaduan angka dan huruf. 2NE1? Apa artinya itu? Kenapa aneh sekali?
‘Epik High’
‘Lee Hi’
‘Winner’
Winner, hanya itu satu-satunya nama yang lumayan normal diantara mereka. Hanya 5 artis? Apa bisa disebut agensi jika anak didiknya hanya lima orang? Ruangan ini kembali gelap lalu muncul tulisan 2NE1 dilayar besar didepan sana. Ah itu nama aneh tadi. Ada beberapa gambar wanita muncul. Ternyata itu nama sebuah grup wanita dan wajahnya yang bisa kuingat hanya wajah wanita kurus berambut pirang.
“Welcome to the YG family show. We 2NE1, and tonight we start the show. Are you ready?!” dia berteriak dengan lantang. Aish! Berisik sekali wanita ini. Tapi tunggu, sepertinya aku mengenal suara ini. Seperti suara… Chaerin!
Mereka belum terlihat dipanggung, di layar didepan sanapun belum ada gambar mereka. Suara seorang wanita mulai menyanyi. Suaranya juga tidak terlalu bagus tapi memang mirip seperti suara Chaerin.
Nan modeun yeojadeurui tteugeoun crush
Neoui simjangeul ttwige haneun rush
Yeppeun eonnideureun nal johahae
Nal johahamyeon yeppeojinikka muah!
Aku menajamkan pandanganku melihat ke layar yang menampilkan sosok mereka. Wanita itu… wanita itu memang mirip seperti Chaerin-ku. Berambut pirang dan dengan lipstick merah. Suaranya juga mirip.
Itu Chaerin! Aku benar-benar yakin jika itu Chaerin. Bagaimana bisa dia ada disini? Di konser ini? Dia menjadi seorang artis sekarang? Jadi selama 6 tahun dia menghilang, ternyata dia menjadi seorang trainee diagensi ini dan berhasil debut menjadi artis.
Kenapa kau tidak jujur saja padaku, Sayang? Jika kau mengatakannya padaku, aku pasti akan mengijinkanmu pergi menjadi trainee. Kau tidak perlu kabur seperti itu.
Tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya di tv? Ah dasar Jiyong bodoh! Kau kan tidak pernah menonton tv dan hanya sibuk mengurusi perusahaanmu! Jika aku sering menonton tv dan peduli pada keadaan disekitarku, aku pasti akan cepat menemukannya.
Dia dan grupnya menari dan menyanyi didepan sana. Chaerin benar-benar sangat cantik dan sexy. Bukannya dulu dia tidak cantik. Dari dulu sampai sekarang dia tetap cantik. Tapi sekarang berbeda, dia cantik dan berkharisma.
Kharismanya diatas panggung benar-benar menghipnotisku dan itu yang membuatnya berbeda dari teman-teman digrupnya. Dia tampak sangat menonjol diantara mereka.
Mereka mulai bergerak kepanggung didepan membuatku bisa lebih jelas melihat wajah Chaerin-ku. Dia bisa menyanyi sambil menari seperti itu. Chaerin-ku benar-benar hebat! Dengan aksinya dia bisa menghidupkan panggung dan membuat bersemangat, aku bisa merasakan itu.
Aku meraba dadaku yang berdebar melihatnya pertama kali sejak dia pergi dari hidupku. Benar-benar tak disangka aku bisa menemukannya disini. Aku berterima kasih pada Kwon Twins, jika bukan karna undangan dari mereka tidak mungkin aku akan menemukan wanita yang sangat kucintai disini.
Kwon Twins. Ah! Mereka memintaku datang kesini untuk melihat mereka tampil sebagai dancer 2NE1. Dimana mereka? Aku mengedarkan pandanganku kearah panggung mencari sosok mereka berdua. Nah itu mereka! Don ada didekat Chaerin dan Deuk didekat wanita cantik berkaki jenjang.
Tanganku menyentuh sesuatu yang tergantung dileherku. ID card crew! Aku bisa kebelakang panggung dengan ini! chaerin-ah, aku bisa menemuimu sekarang juga. Tunggulah aku Sayang, aku akan kesana dan memelukmu. Kau pasti sangat merindukanku juga kan, Chaerin?
Mereka sudah menyanyi 3 lagu sambil menari dan sekarang menyanyikan lagu keempat. Apa mereka tidak lelah dari tadi tidak berhenti bernyanyi sambil menari seperti itu? Lagu ini menyenangkan menurutku, menceritakan wanita yang benar-benar mencintai seorang pria kurasa. Seperti lagu tadi, Chaerin-lah yang mulai menyanyi.
Saeroun mannameun silheo waenji mollado
Yeojeonhi nega manhi miwo ajikdo
Unmyeong gatdeon mannami
Ijen nimeseo nami
Doeeo tteonagasseo ajikdo maemdoneun neoui hyanggi
Yak! Apa-apaan itu?! Dia mendekat kearah dancer pria dan anak itu hampir memeluk Chaerin! Wanita itu juga terlihat menikmatinya. Kuperhatikan pria itu, ternyata dancer itu Don. Yak! Don! Berani-beraninya kau hampir memeluk Chaerin-ku seperti itu. Awas saja nanti kau dibelakang panggung!
Chaerin dan grupnya sudah selesai bernyanyi dan digantikan sekumpulan pria. Pasti mereka sudah kebelakang panggung. Aku akan kesana sekarang. Untung saja Deuk memberiku ID card ini. “Maaf tuan, anda mau kemana?” Seorang penjaga menahanku dipagar pembatas.
“Aku keluarganya Chaerin. Aku ingin menemuinya.” Ujarku sambil menunjukkan ID card milikku.
“Chaerin? Maksudmu CL?” Tanya-nya. CL? Siapa itu?
“Ah, ne. Aku mau menemui dia.” Aku tak tau apa maksud orang ini. Mungkin CL salah satu artis agensi ini. Aku berkata iya hanya agar aku bisa masuk.
“Silahkan, tuan.” Dia membukakan pagar pembatas itu untukku.
“Kamsahamnida.”
Aku mengikuti arah orang-orang itu yang keluar masuk kesuatu ruangan. Mungkin disanalah ruang tunggunya. Sampai disebuah lorong yang ramai orang berlalu-lalang, ada beberapa ruangan dikanan-kiri. Dipintunya tergantung papan nama seperti ‘Epik High’, ‘Winner’, dan ‘Lee Hi’, aku yakin ini pasti ruang ganti mereka. Aku berjalan mencari ruangan dengan tulisan ‘2NE1’ disana.
Akhirnya aku menemukan sebuah ruangan dengan tulisan 2NE1 didepan pintunya. Ini dia. Ini ruangan Chaerin dan grupnya. Bagaimana reaksinya nanti saat melihatku? Apa dia akan sama bahagianya sepertiku? Apa dia akan memelukku nanti? Jantungku berdebar dengan kencang. Hanya tinggal selangkah lagi. Setelah sekian lama aku mencarinya dan akhirnya aku menemukannya.
Tak perlu mengetuk pintu, aku langsung memutar knop pintu ini dan mendorong daun pintunya. “Eunji-ya, aku ingin rambutku dibuat bergelombang dibagian bawahnya.” Itu suara Chaerin! Benar dia ada didalam sini. Aku melangkah pelan mencari sosok Chaerin disana.
“Chaerin-ah…”
To be continued...
*
*
*
(* Maaf kalau narasi pembuka di YG FamCon ini salah. Bagi yang tau, boleh sharing disini. Sharing is caring.
Copyright ©
My Story | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com