Title : My Daughter
Author : Vi_Agsh
Genre : Romance, Family
Length : Chaptered
Main Cast : SHINee's Jonghyun, Choi Hye Soo (OC), Choi Sarang (OC)
Support Cast : All SHINee's Member & SM Town's Family
*
*
*
Datangnya hari Senin sungguh terasa lama sekali. Ketika semua orang membenci hari Senin, Jonghyun malah menunggu datangnya hari diawal minggu itu.
Semua lagu untuk album barunya sudah selesai direkam kemarin. Untunglah Jonghyun bisa melupakan masalah wanita untuk sementara hingga proses rekaman berjalan lancar.
Ketika pulang ke apartemen tentu saja dia teringat lagi. Bagaimana tidak, untuk sampai ke apartemen dia harus melewati sekolah dasar itu dulu barulah satu blok setelahnya dia bisa sampai ke gedung Star.
Entah ini bukan hari keberuntungannya atau bagaimana, Jonghyun terbangun pukul 10 siang. Sudah pasti tidak bisa melihat wanita itu yang pasti akan mengantar si gadis kecil. Sama seperti kemarin, siang ini dia harus pergi ke gedung SM. Pembicaraan untuk comeback SHINee kemarin belum selesai. Jonghyun harap siang nanti bisa bertemu mereka.
Sudah lewat tiga puluh menit dari jam dua belas, saatnya anak-anak pulang. Pemandangan di depan Star Building, sudah terlihat banyak anak kecil keluar dari area sekolah. Pergi menuju rumah mereka yang ada di sekitar sekolah ataupun menuju orang yang menjemput mereka.
Seorang anak kecil dengan rambut di kuncir dua berjalan pelan. Dia tahu jika jemputannya belum datang, itu sebabnya dia berjalan sangat santai. Choi Sarang memutuskan untuk menunggu kakaknya sambil duduk di halte.
Lima belas menit, Hye Soo belum juga datang. Sarang masih duduk di halte menunggu jemputannya. Dia tidak berani dan tidak pernah di ijinkan untuk menaiki angkutan umum atau taxi, itulah sebabnya dia masih menunggu hingga kini. Eomma bilang jika Hye Soo Eonni yang akan mengantar dan menjemputnya sekolah.
Matanya melihat kesana kemari. Tak lupa melihat kanan kiri jalan, memparhatikan Eonni-nya sudah datang atau belum. Tidak ada tanda-tanda mobil hitam Eonni-nya didekat sana. Dia menunduk melihat kaki-nya yang bergoyang kedepan-kebelakang.
Apa Hye Soo Eonni lupa menjemputnya? Kalau dia lupa, haruskah Sarang menunggu disini sampai malam?
“Annyeong.”
Sarang menoleh kearah sumber suara. Seorang paman kini duduk disampingnya dan menurut Sarang penampilannya mengerikan. Kacamata hitam dan syal melilit menutupi bagian yang tak mampu ditutupi benda yang orang itu pakai dimatanya. Bagaimana jika orang ini penculik atau berniat buruk padanya? Haruskah Sarang berlari sekarang?
Karena takut Sarang mencoba menggeser duduknya kearah lain. Dan Sarang berharap salam tadi untuk orang lain dan bukan untuknya, jika pun untuknya Sarang sama sekali tidak berniat membalas.
“Hei, aku bicara padamu.” Ucap paman ini lagi.
Ternyata benar. Salam tadi untuk Sarang. Dengan takut-takut gadis kecil ini berkata, “Ahjussi nuguseyeo?”
“Jangan takut, aku bukan orang jahat. Lihat…” pria ini menurunkan syal dan membuka kacamatanya. “Kau kenal aku? Atau pernah melihatku di tv?”
Ah ya, Sarang ingat dia pernah melihat paman ini beberapa kali di tv. Sarang pun tahu beberapa lagunya, “SHINee Ahjussi?” tanya Sarang dengan semangat pada sosok di depannya.
Jonghyun terkekeh kecil melihat reaksi Sarang. Bahkan anak kecil seperti yang didepannya ini masih mengenal SHINee. Dia pikir yang mengenal SHINee adalah orang yang sudah dewasa atau remaja saja. “Kau benar.”
“Ahjussi tinggal di sekitar sini?”
Jonghyun mengangguk setelah memakai kembali atribut penyamarannya. “Disana.” Menunjuk gedung Star. “Kau kenapa masih ada disini? Sepertinya bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi.”
“Eonni belum datang menjemput. Mungkin dia lupa.” Cicit Sarang.
“Eonni yang menjemputmu? Memangnya ibumu kemana?”
“Eomma pergi keluar kota dan belum pulang.” Kata Sarang memberi informasi. Dia pikir tak apa jika memberitahu SHINee Ahjussi ini, karena selebriti tidak mungkin menculik anak kecil sepertinya.
Jonghyun mengangguk paham. “Ah ya, siapa namamu?”
“Sarang. Choi Sarang imnida.” Jawab si kecil dan membungkuk kecil kearah Jonghyun.
“Dan aku, Kim Jonghyun.” Jonghyun mengulurkan tangan untuk bersalaman dan disambut oleh tangan kecil Sarang.
Deg!
Ada apa ini? Kenapa sentuhan anak kecil ini membuat debaran aneh dijantungnya hingga Jonghyun terpekur begini? Seperti sentuhan ajaib yang bisa menghipnotis orang-orang. Tidak mungkin, ‘kan, dia menyukai anak kecil ini sebagai wanita? Itu benar-benar pemikiran gila.
Tapi memang bukan perasaan seperti pria pada wanita. Ini lebih seperti…
Ayah pada anaknya?
Jonghyun tidak terlalu yakin tapi memang itu yang dia rasakan. Kalau dihitung-hitung, jarak umur mereka memang cocok jika dijadikan sepasang ayah dan anak.
Apalagi, saat Jonghyun lihat dan perhatikan mereka tampak mirip. Seperti Jonghyun versi gadis kecil. Hanya mata mereka saja tampak sedikit berbeda. Mata anak ini membuat Jonghyun teringat pada Hye Soo.
Ayah dan anak? Membicarakan tentang anak, Jonghyun ingat belakangan ini ibunya beberapa kali membicarakan tentang cucu dari temannya. Jonghyun yakin itu semacam kode dari ibunya yang ingin segera menggendong cucu.
Awalnya dia kira kode itu di tujukan untuk kakaknya, Kim Sodam, mengingat Sodam lebih tua dan sudah sepantasnya untuk menikah lebih dulu. Namun tatapan ibunya malah mengarah pada Jonghyun yang artinya ibunya itu mengharapkan cucu pertama darinya.
Jikalau perbuatannya dan Hye Soo dulu menghasilkan sebuah nyawa, pasti saat ini anaknya sudah besar. Dan kalau tiba-tiba Jonghyun membawa seorang anak kecil ke hadapan ibunya dan mengaku jika itu anaknya, kira-kira bagaimana reaksi sang ibu? Apa beliau akan pingsan, atau malah menghajar Jonghyun tanpa ampun?
Bukannya takut, Jonghyun malah ingin tertawa membayangkan hal itu.
Setelah tertahan beberapa detik jabatan tangan mereka lepas. Jonghyun mencoba menormalkan raut wajahnya. Kemudian dia berbisik, “Jangan beritahu siapapun jika kau bertemu SHINee Ahjussi disini, oke?”
Sarang mengangguk.
“Ekhem…” mendadak tenggorokan Jonghyun terasa tidak enak ketika ingin membicarakan seseorang yang menjadi poin pertemuannya dengan Sarang. “Ahjussi pernah melihatmu kemarin di jemput oleh seorang wanita berambut panjang dengan memakai kacamata. Apa dia memang Eonni-mu?”
“Eoh. Dia Eonni-ku. Dia memang sering marah-marah tapi dia sayang padaku. Kemarin dia mengajakku makan siang berdua.” Tiba-tiba Sarang bercerita dengan senyum ceria di wajah menunjukkan betapa senangnya dia dengan ajakan makan siang dari kakaknya. “Kami makan ayam goreng kesukaanku dan aku dapat mainan juga, Ahjussi!”
Alis Jonghyun berkerut. Kenapa dia bisa sesenang ini hanya karena makan siang? Apa dia tidak pernah makan diluar? Atau kakaknya yang menjadi poin utama disini? Dahi Jonghyun berkerut dalam karenanya.
“Siapa nama kakakmu itu?”
“Hye Soo Eonni.”
Jonghyun tahu pasti, nama seperti itu di Korea Selatan ini tidak hanya dimiliki satu orang tapi, mungkinkah ada orang yang mirip dan bernama sama pula? Sepertinya itu tidak mungkin.
Ketika sedang sibuk dengan pemikirannya, sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan mereka. Kaca mobil turun menampilkan seseorang yang ada di dalam. Lagi-lagi dengan kacamata coklat menutupi setengah bagian wajahnya.
Wanita itu membuka kacamata dan terlihatlah siapa yang ada dibaliknya. “Sarang-ah, cepat masuk.”
“Ahjussi, aku pulang ya.” Karena jalanan cukup sepi hari itu, Sarang dibiarkan berjalan sendiri menuju sisi bagian penumpang. Sebelum kaca mobil di sebelah sopir dinaikkan kembali, Sarang melambaikan tangannya pada Jonghyun.
Sampai kaca mobil tertutup sempurna dan mobil itu sudah melaju membelah jalanan kota, Jonghyun masih terpaku untuk kedua kalinya dalam beberapa menit belakangan. Bahkan lambaian dari teman barunya tidak dibalas oleh Jonghyun.
Wanita itu… walaupun wajahnya sedikit berubah karena bertambah dewasa tapi sama sekali tidak membuat Jonghyun pangling. Dia masih mengenali wanitanya. Suaranya juga masih seindah dulu. Wanitanya… Hye-nya.
Satu-satunya yang masih dia cintai sampai sekarang.
To be continued...
*
*
*