Title : My Daughter
Author : Vi_Agsh
Genre : Romance, Family
Length : Chaptered
Main Cast : SHINee's Jonghyun, Choi Hye Soo (OC), Choi Sarang (OC)
Support Cast : All SHINee's Member & SM Town's Family
*
*
“Eomma, ini tiketmu. Hati-hati di jalan.” Hye Soo memberikan tiket yang baru saja di cetak melalui mesin check in.
Kali ini Eomma memilih perjalanan menggunakan KTX. Memang wanita paruh baya ini lebih suka naik kereta api daripada pesawat. Jika ada keperluan yang benar-benar mendesak atau pergi ke luar negeri barulah Eomma menaiki burung besi itu.
“Iya, Eomma akan hati-hati.”
Sekali lagi Hye Soo memeluk ibunya. Ini untuk yang terakhir kali sebelum Eomma masuk ke gerbong kereta. “Eomma, cepatlah pulang.” Bisiknya kemudian.
“Sepertinya ada yang kau khawatirkan. Ada apa, nak?” Eomma mengusap lembut pipi Hye Soo. Anaknya ini, beberapa tahun belakangan sudah tidak pernah lagi bermanja begini. Sekarang Eomma merasa Hye Soo yang ‘dulu’ ada di depannya. “Kau tidak berpikir nanti ada zombie yang masuk ke kereta ini kan?” canda Eomma.
Hye Soo terkekeh kecil lalu menggeleng. “Tidak ada. Aku hanya tidak mau lama-lama jauh dari Eomma.”
“Empat atau lima hari Eomma akan pulang. Tidak akan sampai seminggu.” Eomma mengangkat tali tas travelnya, bersiap untuk pergi. “Jangan lupa pada apa yang Eomma katakana malam tadi, okay?”
“Iya.”
“Baiklah. Eomma berangkat dulu. bye-bye~”
Hye Soo melambaikan tangannya kemudian pergi setelah Eomma tidak terlihat dari pandangan. Ini sudah hampir pukul 6.30, perjalan dari stasiun ke rumah setidaknya memakan waktu 20 menit. Hye Soo belum bersiap untuk pergi kerja, dia masih memakai pakaian biasa.
Setelah sampai dirumah Hye Soo langsung menuju kamarnya, menyiapkan diri untuk pergi ke kantor dengan pakaian formal. Ah ya! hari ini adalah hari pertama Hye Soo mengantar Sarang pergi ke sekolah. Untunglah hari ini, hari sabtu maka besok dia bebas tugas.
Di ruang makan Sarang sudah duduk manis menikmati sarapannya yang di siapkan Ahjummoni. Susu diet Hye Soo pun sudah tersedia di meja. Hye Soo menenggaknya dengan cepat. “Jika kau sudah siap, cepat ke mobil.” Perintah Hye Soo pada adik yang sebenarnya adalah darah dagingnya.
“Ahjummoni, aku berangkat dulu ya.” pamit Sarang pada orang yang membantu memakaikan tasnya itu kemudian menghampiri Hye Soo di mobil.
Bukan hanya baru sekali mengantarkan Sarang ke sekolah, tapi ini juga kali pertama Hye Soo bersama Sarang dalam satu ruangan apalagi ruangan kecil seperti mobil ini. Setelah mengantar masih ada tugas Hye Soo hari ini yaitu menjemput Sarang siang nanti. Karena ini hari sabtu, sekolah selesai lebih cepat. Pukul 11.30, Eomma menginformasikan pada Hye Soo pagi tadi sebelum berangkat. Jika mood-nya bagus, mungkin saja Hye Soo membawa Sarang pergi makan siang diluar.
Satu persatu para siswa dan siswi melewati gerbang sekolah. Hye Soo menghentikan mobilnya di halte yang dekat dengan gerbang masuk siswa. “Eonni, aku berangkat.” Kini Sarang berpamitan pada Hye Soo, hal yang selalu dia lakukan pada Eomma kini ia lakukan pada Hye Soo.
Chup!
Kecupan singkat dari Sarang di pipinya mampu membuat Hye Soo terdiam kaku. Sungguh ini baru pertama kali dia bersentuhan dengan anaknya sendiri. Jika ditanya bagaimana rasanya, bahkan dia sendiri pun tidak tahu. Apa karena selama ini dia bersikap buruk dan selalu menjauh, itulah sebabnya dia tidak merasa senang? Tapi yang jelas, ada setitik perasaan hangat menyelimuti salah satu sudut hatinya.
Anak itu kini sudah menghilang, tak terlihat lagi dari tempat Hye Soo berada sekarang. Mungkin dia sudah sampai di kelasnya. Persentase kemungkinan Hye Soo mengajak Sarang makan siang semakin meningkat.
*
*
*
Sebelum pukul 11.30 Hye Soo sudah sampai di sekolah Sarang. Dengan kacamata berwarna coklat menutupi hampir setengah wajahnya, ia keluar dari mobil dan bersandar pada badan mobil sembari bersedekap. Menunggu bel sekolah berbunyi. Setidaknya memakan waktu lima menit lagi.
Hye Soo sudah berencana akan membawa Sarang makan siang hari ini. Karena tidak tahu apa makanan kesukaan anak itu maka Hye Soo akan membawanya ke restoran cepat saji saja. Dia yakin semua anak menyukai ayam goreng, apalagi dengan menu paket yang berhadiah mainan.
Bel berbunyi. Anak-anak kecil berhamburan keluar dari kelas. Wajah mereka terlihat bahagia sekali seperti narapidana yang baru bebas dari penjara. Berebutan menuju gerbang, seolah jika mereka tidak cepat-cepat maka akan diseret masuk dan tidak bisa keluar lagi.
Dari kajauhan Choi Sarang sudah tampak. Ketika dia berjalan rambutnya yang di kuncir dua bergoyang kesana kemari. Hye Soo melihatinya saja. Begini rupanya wajah anak itu saat sudah besar seperti ini. Tidak terlalu banyak berubah dan tetap mirip dengan ayahnya, pikir Hye Soo. Entah bagaimana dan kenapa emosi Hye Soo tidak naik ketika melihat kemiripan itu.
Hye Soo membuka kacamatanya ketika Sarang sudah dekat. “Eonni, kau sudah datang?” Senyum bahagia di wajah Sarang tidak hilang sejak menangkap sosok Hye Soo dipenglihatannya.
“Hmm… ayo, masuk.” Hye Soo menuntun Sarang masuk kedalam mobil karena posisi pintu penumpang ada di sisi jalanan. Eomma bisa mengamuk dan mencoret Hye Soo dari daftar keluarga jika terjadi sesuatu pada Sarang karena kelalaiannya.
Hanya saja Hye Soo tidak menyadari jika ada seorang pria di seberang yang memperhatikannya sejak dia sampai tadi. Pria dengan kacamata hitam, topi dan masker berwarna sama menutupi wajahnya. Tidak terlalu yakin dengan pandangan matanya yang minus, pria itu terus memperhatikan sampai Hye Soo membuka kacamata dan mengantarkan Sarang masuk kemobil.
“Hye-ya?”
Cukup malam ini saja dia tidur tidak nyenyak. Jadi dia memutuskan untuk memastikan apa yang dia lihat besok.
To be continued...
*
*
*
0 komentar:
Posting Komentar