Title: You've Hurt Me
Genre: Romance, Family
Length: Chaptered
Cast: 2NE1's CL, Bigbang's G-Dragon, Super Junior's Donghae
Support Cast: 2NE1's Dara, Bigbang's Taeyang
*
*
*
Chaerin POV
Aku merebahkan tubuhku di atas sofa di ruang tamu rumahku. Aku baru saja pulang sehabis bertemu Kim Young Woon. Dia adalah seorang detektif yang akan menyelidiki apa yang dilakukan Jiyong Oppa dibelakangku. Apa keputusan yang kuambil ini benar dengan ‘menguntit’ kegiatan suamiku sendiri? Aku hanya curiga pada suamiku yang selalu saja pergi dengan alasan pekerjaan. Apa itu semua benar?
“Hhh~” aku menghela napas panjang. Semoga saja hasilnya seperti yang kuarapkan, suami-ku tidak punya wanita lain diluar sana. Jika benar dia punya perempuan lain, entah apa yang akan kulakukan padanya, yang pasti aku kan sangat membencinya dan tidak akan pernah memaafkan dia.
“Chagiya~” suara khas Jiyong Oppa terdengar di seluruh rumah. Ah ternyata dia sudah pulang. Aku selalu rindu dengan suara nya itu, nada manjanya saat memanggilku, senyumnya, tawanya, dan semua yang ada pada dirinya. Bagaimana bisa aku sangat mencintai namja seperti dia? Memangnya apa kelebihannya? Apa yang membuatnya begitu menarik hingga bisa membuatku jatuh cinta?
Normal POV
“Chagiya~” suara Jiyong menggema keseluruh rumah. Chaerin yang sibuk dengan fikirannya sendiri tidak sadar jika sekarang Jiyong sudah ada dihadapannya.
“Sayang, kau kenapa, hm? Kenapa tidak menjawab panggilanku?” tanya Jiyong yang sedang berdiri di depan Chaerin. Jiyong menatap Chaerin heran, istrinya itu duduk disofa dengan pandangan kosong seperti orang yang sedang kerasukan.
“Chagiya, hey kau kenapa sayang?” Jiyong mengusap lembut pipi Chaerin berusaha menyadarkan kembali istrinya itu dari lamunannya.
“huh?” jawab Chaerin tersentak kemudian tersadar dari lamunannya. “Oppa kau sudah pulang?” Ujar Chaerin pada Jiyong.
“Hmm… Aku sudah pulang. Kau kenapa? Kau seperti orang kerasukan tadi” Jiyong balik bertanya pada Chaerin.
“Emh, aku tidak apa-apa, aku hanya terlalu sibuk memikirkan sesuatu sampai aku tidak sadar jika kau sudah ada didepanku.”
“Kau memikirkan apa, hm?” kini Jiyong sudah duduk disamping Chaerin, tangannya melingkar dibahu Chaerin dan dia meletakkan dagunya di bahu Chaerin.
“Anniya, bukan sesuatu yang penting.” Balas Chaerin.
“Apa kau yakin?” tanya Jiyong lagi.
“Hm, yakin. Sangat yakin. Oppa, pergi mandilah, kau bau.” Ujar Chaerin dengan nada bercanda.
“Bau? Benarkah?” Bukannya pergi kekamar mandi, Jiyong malah semakin mengeratkan pelukannya ditubuh Chaerin.
“Eoh... kau bau Oppa. Mandilah sana.” Ujar Chaerin dengan nada memerintah.
“Aku akan mandi jika istriku ini ikut mandi bersamaku.” Goda Jiyong pada Chaerin.
“Mwo? Ya! Dasar pervert!” Chaerin mencubit pinggang Jiyong cukup kuat hingga Jiyong berteriak karna kesakitan.
“Rasakan itu!” Chaerin tersenyum evil lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.
“Ya! Sayang, kau tega sekali pada suamimu.” Jiyong pun mengikuti Chaerin dan masuk kekamar mereka.
*
*
*
-1 Month later-
Chaerin memencet remote dengan sedikit kasar, menukar dari chanel yang satu ke chanel yang lain. Aish kenapa acara tv tidak ada yang bagus? Apa tv ini mengikuti suasana hatiku? Pikirnya.
“Chagiya, sedang apa, hm?” Jiyong menghampiri Chaerin dan duduk disebelahnya.
“Sedang nonton tv, tapi tidak ada acara yang bagus. Pekerjaanmu sudah selesai?” Karna pekerjaan yang menumpuk Jiyong terpaksa menyelesaikan pekerjaannya dirumah, padahal sebenarnya dia ingin bersantai dengan istrinya sesampainya dirumah. Namun karna seringnya Jiyong mengambil cuti jadilah pekerjaannya menumpuk sekarang.
“Sudah, Sayang.” Jiyong merebahkan badannya, menaruh kepalanya dipaha Chaerin dan berbaring menghadap perut Chaerin. Chaerin pun mengelus rambut Jiyong dengan lembut. Jiyong mencium perut Chaerin cukup lama seperti ingin memberi tahukan pada nyawa didalam sana betapa Jiyong mencintai dan menyayanginya lebih dari nyawanya sendiri.
“Chagiya, baby menendang terus dari tadi, apa kau tidak merasa sakit?” tanya Jiyong seraya menatap wajah Chaerin.
“Hm, itu sakit. Tapi tidak terlalu, aku masih bisa menahannya.” Balas Chaerin pada Jiyong. Chaerin masih terus mengusap lembut surai hitam suaminya itu.
“Sayang, aku mau mengatakan sesuatu.” Jiyong bangkit dari posisinya dan duduk menghadap Chaerin.
“Mengatakan apa?”
Jiyong menarik tubuh Chaerin kedalam pelukan hangatnya.
“Aku mau pergi keluar kota lagi, tidak apa-apa kan? Aku tahu seharusnya aku tetap bersamamu mengingat hanya dengan hitungan hari bayi kita akan lahir. Tapi aku janji akan segera pulang. Aku akan pulang sebelum bayi kita lahir.” Jiyong menenggelamkan kepala Chaerin didadanya seakan ingin membuat Chaerin percaya dengan apa yang diucapkannya.
Chaerin hanya bisa menatap dengan pandangan kosong. Apa lagi yang ingin dilakukan suaminya diluar sana? Kenapa dia masih ingin pergi padahal bayi mereka sebentar lagi akan lahir dan Chaerin ingin Jiyong menemaninya saat melahirkan nanti.
“Untuk urusan pekerjaan?” hanya itu yang mampu keluar dari bibir Chaerin.
“Iya, sayang. Aku pergi untuk urusan pekerjaan tentu saja.”
“Kenapa harus kau yang pergi? Kenapa tidak suruh orang lain saja yang mengurus pekerjaan itu?” tanya Chaerin beruntun.
“Tidak bisa, sayang. Ini proyek penting dan harus aku sendiri yang menanganinya.” Jiyong masih berusaha membujuk Chaerin agar membiarkannya pergi.
“Hm, ya sudah. Pergilah kalau begitu.” Chaerin hanya bisa pasrah membiarkan suaminya pergi. Kalaupun Chaerin mengatakan dia tidak mengijinkan Jiyong pergi, Jiyong pasti akan terus membujuknya.
“Gomawo, Chagiya. Janji aku akan cepat pulang. Aku mencintaimu.” Jiyong mengecup puncak kepala Chaeirn dan mengeratkan pelukannya ditubuh istrinya itu.
*
*
*
-3 days later-
“Young Woon sudah memberi info tentang Jiyong padamu?” Dara membuka lemari es didapur dan menggeledah isinya, Chaerin hanya memperhatikan sepupunya itu dan tidak mencegah apa yang dilakukan Dara. Percuma saja dicegah, nantinya dia akan mengeluarkan aegyo dan puppy eyesnya dan membuat hati Cherin luluh dan membiarkan Dara kembali menggeledah isi lemari es nya.
Seperti biasanya, saat Jiyong pergi keluar kota Dara akan datang untuk menemani Chaerin. Kebetulan dia juga sendiri dirumah karna suaminya yang pergi bekerja meninggalkannya sendiri dirumah, jadi apa salahnya jika dia setiap hari menemani Chaerin saat Jiyong tidak ada.
“Sudah. Dia bilang Jiyong sedang ada di Jeju sekarang. Tapi bukan untuk urusan pekerjaan.”
“Lalu?”
“Entahlah, Young Woon belum memberikan kabar lagi padaku. Tapi sepertinya dia bersama seorang wanita disana.”
“Apa dia yakin Jiyong bersama seorang wanita disana?”
“Eum… Young Woon pernah sekali melihat Jiyong pergi ke café bersama seorang wanita.”
“Mungkin itu temannya, Chaerin-ah~”
“Apa dia harus memeluk dan mencium temannya itu dengan mesra?” Chaerin mencapakkan foto yang dikirim Young Woon padanya di atas meja makan agar Dara bisa melihatnya. Di foto itu terlihat jelas Jiyong sedang memeluk dan mencium mesra seorang wanita, entah siapa wanita itu Chaerin tidak tahu. Darah Chaerin mendidih ketika melihat foto itu. Ternyata benar, suaminya telah tega membohonginya. Tega mengkhianati kepercayaannya, bahkan telah tega menodai cinta mereka.
“Astaga… aku tidak menyangka jika Jiyong seperti ini.” Dara menutup mulutnya tak percaya ketika melihat foto itu.
“Wajah polos pria itu berhasil menipumu dengan sempurna, Eonni~” Chaerin berkata dengan nada yang sangat dingin. Begitu dingin seperti bisa membekukan Dara seketika.
“Ternyata yang kufikirkan selama ini benar, dia punya wanita lain diluar sana. Sifat playboy nya ternyata belum hilang. Bahkan saat dia sudah menikah dan akan mempunyai seorang anak dia masih tidak bisa menghilangkan sifat playboy nya itu.” Sambung Chaerin.
“Bersabarlah, Chaerin-ah.” Dara mengusap pundak Chaerin. Kini Chaerin tidak menangis seperti sebelumnya saat tahu Jiyong membohonginya, hatinya sudah sekeras batu sekarang ini.
“Nyonya, ada kiriman dari tuan Kim Young Woon untuk anda.” Kang Ahjumma-pembantu dirumah Chaerin-menghampiri Chaerin dan menyerahkan amplop coklat pada Chaerin. Akhirnya Young Woon memberi kabar lagi padanya.
“Kamsahamnida, Kang ahjumma.” Chaerin mengambil amplop coklat tersebut, membukanya dan mengambil isinya.
Mata Chaerin membulat melihat isi amplop tersebut. Tangan Chaerin lemas seketika, pandangannya kosong, dia menjatuhkan foto yang dikirim Young Woon ke atas meja makan. Dia tidak percaya dengan apa yang terlihat difoto itu. Chaerin memijit pelan keningnya, kepalanya terasa berdenyut. Bagaimana bisa ini terjadi? Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi, Oppa? Kenapa kau melakukan ini? Apa kesalahanku hingga kau menyakiti dan melukaiku begitu dalam seperti ini. Chaerin menjerit dalam hati. Setetes air bening keluar dari matanya dan jatuh tepat dipipinya.
“Apa isinya?” Dara mengambil foto itu dan sama seperti Chaerin dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Difoto itu terlihat seorang pria yang memakai vest berwarana putih dan jas dengan warna senada. Disebelahnya ada seorang wanita memakai gaun pernikahan berwarna putih pula. Pria dan wanita yang ada difoto itu tersenyum begitu bahagia karna hari dimana foto itu diambil adalah hari pernikahan mereka. Ya, itu adalah foto pernikahan Jiyong!
To be continued...
*
*
*
0 komentar:
Posting Komentar