Title: You've Hurt Me
Genre: Romance, Family
Length: Chaptered
Cast: 2NE1's CL, Bigbang's G-Dragon, Super Junior's Donghae
Support Cast: 2NE1's Dara, Bigbang's Taeyang
*
*
*
Seorang pria berjalan memasuki sebuah rumah mewah sambil menyeret koper ditangan. Langkahnya seperti tergesa-gesa memasuki rumah itu.
Langkah demi langkah Jiyong terus menyusuri rumahnya. Jiyong membuka pintu semua ruangan dirumahnya, namun yang dicarinya tak kunjung dia dapatkan.
Tapi betapa bodohnya dia ketika dia melewatkan sebuah ruangan dengan kemungkinan terbesar bahwa apa yang dicarinya ada didalam sana.
Jiyong buru-buru naik ke lantai dua rumahnya untuk melihat apakah yang dicarinya ada disebuah ruangan yang menjadi privasinya itu. Jiyong memutar knop pintu segera setelah dia sampai didepan kamar, dan tentu saja kamar Chaerin juga. Dia mendorong pintu itu secara perlahan agar seseorang yang ada didalam sana tidak mengetahui keberadaannya.
Jiyong berjalan mengendap-endap seperti seoarang pencuri yang tidak ingin ketahuan oleh sang tuan rumah. Dan benar saja Chaerin-si tuan rumah-tidak mengetahui jika Jiyong sudah ada dikamar itu dan sedang mengedap-endap kearahnya. Chaerin yang masih sibuk dengan kegiatannya memilah baju tetap melanjutkan kegiatannya tanpa merasa curiga jika didalam kamarnya sudah ada ‘orang asing’ yang masuk.
Saat Chaerin berjinjit untuk menggapai pakaian yang letaknya cukup tinggi segera saja Jiyong melingkarkan tangannya keperut Chaerin. Jiyong menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Chaerin. Posisi seperti ini adalah posisi favorite nya.
“Eh?” Chaerin menoleh kearah samping untuk melihat siapa yang sedang memeluknya kini. Walaupun kita tau bahwa tidak akan ada yang bisa memeluknya seperti ini kecuali Jiyong.
“Emh… Sayang, kau harum sekali.” Jiyong menikmati wangi rose yang menguar dari tubuh Chaerin.
“Kau sudah pulang, Oppa?” pertanyaan bodoh tentu saja.
“Aku ada disini, tentu saja aku sudah pulang, Chagiya. Kenapa kau wangi sekali, hm?” Jiyong makin menenggelamkan wajahnya dileher Chaerin.
“Tentu saja wangi, aku kan baru selesai mandi.” Jiyong mengeratkan pelukannya diperut Chaerin.
“Sayang, bagaimana keadaanmu, hm? Apa kau nakal selama Appa tidak ada?” Jiyong mengusap perut Chaerin dan Jiyong mengeratkan pelukannya diperut Chaerin.
“Ah Oppa kau jangan terlalu kencang memelukku, perutku terasa sakit jika seperti itu. Apa kau ingin menyakiti anakmu, huh?” Teriak Chaerin yang protes dengan tindakan Jiyong.
“Aish sudahlah, Oppa. Berhenti memelukku, aku mau pakai baju.” Ucap Chaerin agak ketus.
“Hm.” Jiyong hanya bergumam dan melepaskan pelukkannya. Dan asal tahu saja, Jiyong memanyunkan bibinya seperti anak kecil.
Chaerin segera masuk ke kamar mandi untuk memakai baju yang sudah dipilihnya.
“Sayang kenapa pakai didalam? Biasanya kau tidak akan pakai baju dikamar mandi walaupun ada aku dikamar ini.” Teriak Jiyong dari balik pintu kamar mandi.
“Jika itu ‘biasanya’, tapi kali ini ‘luar biasa’.” Balas Chaerin cuek dan tentu saja sambil berteriak.
Huh! Ada apa dengan yeoja itu? Tanya Jiyong dalam hati yang merasa heran dengan tingkah istrinya.
*
*
*
Chaerin dengan perlahan menuruni anak tangga, tidak mau ia kehilangan keseimbangan dan berakhir mengenaskan di bawah sana. Tangan kanannya memenggang pembatas tangga itu dan tangan kirinya mengusap-usap perutnya. Makhluk di dalam perutnya berulah lagi, menendang-nendang dinding rahim Umma nya seenaknya dan membuat Umma nya harus kesakitan.
Chaerin kini telah sampai di anak tangga yang terakhir dengan selamat. Makhluk didalam tubuhnya masih saja menendang dengan brutal seperti menginginkan sesuatu dari Umma nya itu.
“Aish.. Baby, kau kenapa?” Ujar Chaerin resah karna sang bayi terus saja menendang perutnya. Chaerin dengan perlahan mendudukkan tubuhnya di sofa di ruang tamu rumahnya. Dia mengabaikan atau lebih tepatnya tidak terlalu memperhatikan Jiyong yang sedari tadi memandangnya dari dapur mereka.
Jiyong langsung menghampiri istrinya dan duduk disamping Chaerin lalu mengusap lembut pucuk kepala istrinya dan menciumnya.
“Ada apa denganmu, Sayang? Kau terlihat kesakitan.” Tanya Jiyong cemas pada Chaerin.
“Hm, sakit sekali. Anakmu tidak berhenti menendang dari tadi.” Keluh Chaerin pada Jiyong dan mengusap lembut perutnya berharap anaknya bisa tenang dan tidak menendang lagi.
“Mwo? Apa bayi kita nakal, hm?” Ujar Jiyong dan ikut mengelus perut Chaerin dengan lembut. Jiyong bisa merasakan anaknya bergerak dengan aktif didalam perut ibunya.
“Wah! Chagiya, dia aktif sekali.” Ucap Jiyong yang begitu senang anaknya bergerak dengan aktif yang menandakan jika anaknya sehat-sehat saja didalam.
“Eoh… tapi itu membuatku merasa sakit.”
Jiyong menempelkan telinganya keperut Chaerin dan mulai berbicara dengan anaknya. Chaerin pun mulai mengusap surai hitam milik suaminya dengan sangat lembut.
“Aigoo~ Baby, jangan sakiti Umma ya. Appa tau kau anak pintar jadi kau akan menuruti kata-kata Appa, bukan begitu?”
Perlahan gerakan didalam perut Chaerin berhenti dan membuat Chaerin merasa lebih baik. Benar, anak Jiyong yang pintar menuruti apa yang dikatakan Appa-nya.
“Anak pintar.” Puji Jiyong saraya mengusap pelan perut Chaerin lalu menciumnya. Jiyong bangkit dan menatap Chaerin yang juga sedang menatapnya. Jiyong menatap Chaerin dengan senyuman yang bisa membuat wanita meleleh seketika jika melihatnya.
“Dia sudah tenang, kan?” ucap Jiyong pada Chaerin masih dengan senyum manisnya.
“Hm, ternyata dia merindukan ayahnya dan memberontak dari tadi meminta agar dia mendengar suara ayahnya.” Ujar Chaerin dengan senyum yang sulit di artikan.
“Maaf ya sayang, aku sering meninggalkanmu sendirian.” Ucap Jiyong tulus lalu merengkuh tubuh istrinya kedalam pelukan hangatnya.
“Oppa, aku ingin bertanya sesuatu.” Ujar Chaerin tiba-tiba.
“Hm, tanyalah~” jawab Jiyong.
“Apa kau benar-benar pergi untuk urusan pekerjaan?”
Jiyong melepas pelukannya dan menatap Chaerin lembut. Jiyong menatap tepat di mata Chaerin.
“Tentu saja aku pergi untuk urusan pekerjaan, sayang. aku tidak akan tega meninggalkanmu jika tidak untuk urusan pekerjaan.” Ujar Jiyong yang masih menatap mata Chaerin lalu mengecup bibir Chaerin singkat.
“Tapi kenapa sesering ini?” tanya Chaerin lagi.
“Pekerjaanku banyak sekali, sayang. Mengertilah ya~” ucap Jiyong tersenyum lembut dan lagi-lagi mengecup bibir istrinya.
“Hm..” Chaerin hanya bisa bergumam menanggapi ucapan Jiyong.
Kenapa kau membohongiku, Oppa? Ucap Chaerin dalam hati.
*
*
*
“Eonni-ya, sepertinya aku harus benar-benar menyewa seorang detektif untuk mengetahiu apa yang di lakukan Jiyong Oppa dibelakangku.” Ujar Chaerin pada Dara yang sedang berkunjung kerumahnya.
Saat ini Jiyong sedang ada dikantornya dan membuat Chaerin harus sendirian lagi. “Yah, jika itu keputusanmu maka lakukanlah.”
“Temani aku menemuinya ya, aku sudah membuat janji dengannya siang ini.” pinta Chaerin pada Dara.
“Baiklah,” Ucap Dara tersenyum manis.
*
*
*
“Annyeonghaseyeo, Ny. Kwon. Kim Young Woon imnida.” Ucap seorang pria berperawakan lumayan tinggi dan cukup tampan. Dia sedikit membungkuk lalu mengukurkan tangan pada Chaerin.
“Annyeonghaseyeo, Chaerin imnida.” Ujar Chaerin membalas uluran tangan Young Woon. Setelah berjabat tangan dengan Chaerin, Young Woon juga berjabat tangan dengan Dara.
Mereka bertiga pun duduk dan memulai berdiskusi.
“Bagini.. Aku ingin kau menyelidiki apa yang dilakukan suamiku dibelakangku.” Chaerin memulai pembicaraan.
“Maksud anda Saya harus memata-matai suami anda begitu?” tanya Young Woon pada Chaerin.
“Ne, begitulah.” Jawab Chaerin.
“Ini foto suamiku dan beberapa data tentangnya, kau harus mengikuti kemana pun dia pergi dan jika ada yang mencurigakan kau harus segera memberitahu-ku.” Lanjut Chaerin lagi dan memberikan foto Jiyong dan sebuah ampolop berwarna coklat pada Young Woon.
“Tenang saja Ny. Kwon, aku akan mengikuti kemanapun suami anda pergi dan aku jamin dia tidak akan tahu tentang ini. Aku juga akan memberikan bukti dalam bentuk foto.”
“Baiklah, kami harus pergi sekarang. Ayo, Eonni.” Ujar Chaerin dan segera berdiri sedikit membungkuk kearah Young Woon dan berlalu pergi bersama Dara.
To be continued...
*
*
*
0 komentar:
Posting Komentar