Title: You've Hurt Me
Genre: Romance, Family
Length: Chaptered
Cast: 2NE1's CL, Bigbang's G-Dragon, Super Junior's Donghae
Support Cast: 2NE1's Dara, Bigbang's Taeyang
*
*
*
Suara bel disalah satu apartemen menggema keseluruh. Si empunya rumah langsung saja berlari menuju pintu dan segera membuka pintu apartemennya.
“Akhirnya kau datang juga.” Ucap seorang wanita pada Jiyong seraya tersenyum senang.
“Apa kau pikir aku tidak akan datang, hm?” ujar Jiyong lalu mengecup bibir wanita itu mesra.
“Eoh... Kau lama sekali jadi aku fikir kau tidak akan datang karna tidak diizinkan pergi oleh istrimu itu.”
“Dia wanita yang pengertian, dia akan selalu mengizinkanku pergi jika itu menyangkut pekerjaan.”
“Tapi kali ini kau bukan pergi untuk urusan pekerjaan, kan?” ujar si perempuan sambil mengedipkan sebelah matanya pada Jiyong.
“Aku pergi untuk urusan pribadi kita.” Jiyong melingkarkan tangannya dipinggang ramping Jiyeon dan tersenyum manis pada perempuan itu.
“Sudahlah, ayo kita masuk.” Sebelah tangan Jiyong melingkar di pinggang ramping Jiyeon dan tangan yang satunya menyeret koper besarnya masuk kedalam apartment.
*
*
*
“Oppa~” panggil Jiyeon pada Jiyong yang sedang memeluknya mesra.
Sekarang mereka berada di ruang tamu apartment Jiyeon dengan posisi sebelah tangan Jiyong memeluk bahu Jiyeon dan Jiyeon memeluk pinggang pria disampingnya dengan manja.
“Ya, sayang?” Sahut Jiyong.
“Aku tidak sabar untuk menjadi istrimu.” Ucap Jiyeon tulus dan tersenyum bahagia.
“Bersabarlah sayang, pernikahan kita hanya tinggal sebulan lagi. Aku juga tidak sabar untuk menjadi suamimu.” Balas Jiyong.
Ya, mereka akan menikah sebulan lagi. Dan Chaerin? Tentu saja Chaerin tidak tahu menahu tentang kelakuan suaminya dibelakangnya.
Jiyeon. Kang Jiyeon, adalah mantan kekasih Jiyong. Jiyeon sangat mencintainya, namun cinta Jiyeon dinodai oleh Jiyong yang berselingkuh dibelakang kekasihnya. Tentu saja wanita yang menjadi selingkuhan Jiyong saat itu bukan Chaerin. Jiyong mengenal Chaerin jauh setelah dia berpisah dengan Jiyeon. Mengetahiu Jiyong berselingkuh dibelakangnya, Jiyeon pun meninggalkan Jiyong dengan segala sakit hati yang membekas.
Setelah Jiyeon meninggalkannya, Jiyong berubah menjadi laki-laki playboy. Dan pada akhirnya bertemu Chaerin. Yeoja yang mampu merubah sifat playboy Jiyong. Karna tidak ingin Chaerin diambil pria lain, Jiyong pun menikahi Chaerin. Apa Jiyong mencintai Chaerin dengan tulus? Tentu saja Jiyong sangat mencintai istrinya. Chaerin adalah wanita yang paling Jiyong cintai.
Tiga tahun lamanya Jiyong tidak mendengar kabar Jiyeon. Jiyeon hilang bak ditelan bumi. Bersama Chaerin Jiyong hampir melupakan perasaannya pada Jiyeon yang sebernarnya masih tersisa. Hingga 5 bulan yang lalu Jiyong bertemu dengan Jiyeon disebuah café saat ingin bertemu dengan client nya.
Jiyeon pun ternyata masih sangat mencintai Jiyong. Dan dari situlah hubungan mereka berlanjut sampai sekarang. Jiyeon tidak perduli dengan Jiyong yang sudah memiliki istri. Yang penting dia bisa memiliki Jiyong-pria yang sangat dicintainya-seutuhnya. Salama Chaerin tidak tahu entang hubungan mereka, semuanya akan aman-aman saja pikirnya.
*
*
*
“Eonni, entah mengapa belakangan ini aku merasa curiga pada Jiyong Oppa.” Ucap Chaerin pada Dara-sepupunya-lalu menarik nafas panjang. Selama Jiyong diluar kota, setiap hari Dara datang kerumah Chaerin untuk menemaninya. Dan setiap hari suami Dara-Yong Bae-selalu menjemput Dara pada sore harinya. Dara juga selalu menjadi tempat Chaerin menumpahkan keluh kesahnya seperti saat ini.
“Curiga bagaimana, Chaerin-ah?” tanya Dara heran dengan penuturan Chaerin barusan.
“Entahlah, aku merasa dia pergi keluar kota bukan untuk urusan pekerjaan.” Ucap Chaerin lagi dengan nada sedih.
“Wae? Kenapa seperti itu?” ujar Dara yang mulai berminat dengan percakapan mereka ini.
“Dia terlalu sering pergi keluar kota belakangan ini. Dia bilang untuk urusan pekerjaannya.”
“Mungkin dia memang benar pergi untuk urusan pekerjannya, Chaerin-ah.” Ucap Dara menenangkan Chaerin.
“Apa sampai sesering ini? Dia pergi selama seminggu atau dua minggu dan hanya dirumah selama tiga hari.” Ucap Chaerin sedih. Wanita mana yang tidak sedih jika suaminya hanya pulang selama tiga hari, dan selebihnya sang istri tidak tau sang suami ada dimana.
“Jika kau tidak percaya dia pergi untuk urusan pekerjaannya, coba saja kau telepon ke kantornya untuk memastikan dia benar-benar pergi untuk kerja atau tidak.”
“Ah kau benar Eonni.” Segera saja Chaerin mengambil ponselnya dan menelepon ke kantor suaminya.
“Yeoboseo..” Ujar Chaerin pada orang di seberang sana saat telfonnya sudah tersambung.
“Yeoboseo, Kwon Corporation. Dengan siapa ini?” sahut wanita disebrang sana.
“Ini Chaerin,” ucap Chaerin. Dia tidak perlu manjelaskan siapa dirinya karna semua orang di Kwon Corp. sudah tau padanya mengingat perusahaan itu milik keluarga suaminya.
“Apa Jiyong sedang ada pekerjaan di luar kota?” tanya Chaerin.
“Anniyeo, nona Lee. Tuan Kwon sedang tidak bertugas keluar kota. Tuan Kwon malah sedang cuti sekarang.” Ucap wanita yang merupakan sekertaris Jiyong itu.
“Mwo? Ah ne, kamsahamnida.” Chaerin langsung mematikan telfon begitu saja.
“Ternyata benar, Eonni. Jiyong Oppa bukan pergi untuk urusan pekerjaan.” Ujar Chaerin dengan nada lemas pada Dara yang sedang meminum jus nya di samping Chaerin.
“Mwoya?” ucap Dara terbelalak, dia hampir saja tersedak minumannya sendiri saat mendengar penuturan Chaerin.
“Ne, dia pergi bukan untuk urusan pekerjaan. Malah dia sedang mengambil cuti sekarang. Eottokhae?” ucap Chaerin lalu menangis. Tidak menyangka suaminya tega membohonginya seperti ini padahal dia sangat mempercayai suaminya, selalu percaya. Entah apa yang harus dilakukannya sekarang.
“Aigoo.. dia tega sekali membohongimu.” Ujar Dara lalu mendekati Chaerin dan memeluknya agar perasaan Chaerin lebih tenang.
“Hiks... dia tega sekali.” Chaerin menangis sesenggukan di pelukan Dara. Dara pun mengusap-usap punggung Chaerin untuk menenangkannya.
“Sudahlah, tenangkan dirimu dulu.” ujar Dara menenangkan Chaerin.
“Begini saja, bagaimana jika kau menyewa seorang detektif untuk mengetahui apa yang dilakukan Jiyong dibelakang kita, eotte?”
“Tapi aku takut jika dia benar-benar berselingkuh dibelakangku.” Ucap Chaerin sedih.
“Aku yakin dia tidak akan seperti itu, dia sangat mencintaimu, Chaerin-ah.”
Tiba-tiba ponsel Chaerin berbunyi. Chaerin pun segera mengambil ponselnya.
“Jiyong” ujar Chaerin pelan pada Dara.
“Angkat saja.” Sahut Dara. Chaerin pun mengikuti perintah Dara.
“Yeoboseo~” sapa Chaerin berusaha merubah nada suaranya agar terdengar biasa saja hingga Jiyong tidak tau jika dia habis menangis.
“Yeoboseo, Chagiya. Hey, suaramu terdengar berbeda, kau kenapa?” Benar saja, walaupun Chaerin sudah berusaha agar biasa saja namun Jiyong tetap bisa tahu jika ada sesuatu yang berbeda pada diri Chaerin, walaupun itu hanya suaranya.
“Aniya, aku tidak apa-apa.” Ada dimana kau sekarang, Oppa? Resah Chaerin dalam hatinya. Walaupun begitu Chaerin hanya mampu berkata jika dia baik-baik saja.
“Apa kau sakit, Sayang?” tanya Jiyong lagi masih penasaran ada apa dengan istrinya itu.
“Anni, aku tidak sakit. Aku baik-baik saja.”
“Ah arraseo. Bagaimana keadaanmu?”
“Aku baik.” Ucap Chaerin singkat, dia sudah terlanjur kecewa dengan suaminya karna telah tega membohonginya.
“Bagaimana dengan malaikat kecil kita? Dia juga baik kan? Apa dia merindukan Appa-nya” tanya Jiyong yang selalu antusias jika menyangkut tentang anaknya.
“Dia juga baik-baik saja.” Ucap chaerin menanggapi pertanyaan Jiyong seraya mengusap perutnya lembut. Dan tentu saja Jiyong tidak tahu jika sekarang Chaerin sedang memasang wajah sedih. “Hm... mungkin dia merindukan Appa-nya, dia menendang perutku terus dari tadi.” Sambung Chaerin.
“Hah.. Aku merindukanmu, Chagiya.” Ujar Jiyong tulus seraya membuang nafas panjang.
Mata Chaerin mulai berair lagi hendak mengeluarkan air bening dari mata kucingnya. Apa benar kau merindukanku, Oppa?
“Katakan pada malaikat kecilku jika ayahnya sangat merindukannya, okay?.” sambung Jiyong.
“Hm.” Gumam Chaerin membalas kata-kata Jiyong.
“Aku akan segera pulang, tunggulah ya.”
“Hm.” Lagi-lagi Chaerin hanya bergumam.
“Saranghae, Chagiya. Jeongmal saranghae.”
“Ya.” ucap Chaerin dan langsung mematikan ponselnya.
“Dia bilang apa, Chaerin-ah?” tanya Dara begitu Chaerin selesai menelfon Jiyong.
“Dia bertanya tentang keadaanku dan anaknya.”
“Lalu?” tanya Dara lagi.
“Dia bilang dia merindukanku dan akan segera pulang. Dia menyuruhku untuk menunggunya pulang.”
“Tentu saja aku akan menunggunya, memangnya apa lagi yang bisa kulakukan disini selain menuggunya?” Sambung Chaerin dengan nada sedikit kesal.
“Tapi Eonni…” perkataan Chaerin terputus.
“Hmm?”
“Apa benar dia merindukanku?” tanya Chaerin pada Dara dengan pandangan menerawang.
“Tentu saja dia merindukanmu Chaerin-ah, kau itu istrinya.” Jawab Dara.
“Tapi aku ragu.” Ucap Chaerin lalu menghela nafas panjang.
“Percayalah padanya. Dia pasti tidak akan mengkhianatimu.” Ucap Dara yang untuk kesekian kalinya menenangkan Chaerin. Tangannya mengusap lembut lengan Chaerin.
“Hm.”
“Sungguh bahagia memiliki suami seperti suamimu, Eonni. Dia sangat menyayangi dan mencintaimu dan calon anaknya ini.” Kata Chaerin dan mengusap lembut perut Dara. Ya, sama sepertinya, Dara juga sedang hamil, namun usia kehamilan Dara lebih muda dari kehamilan Chaerin.
“Dia tidak akan seperti suamiku yang pergi entah kemana dan entah untuk tujuan apa. Dia pasti akan setia.” Sambung Chaerin lagi masih dengan pandangan menerawang.
“Hush.. Bicara apa kau ini? Bagaimana jika Jiyong tidak melakukan seperti apa yang kau pikirkan?”
“Hah.. entahlah Eonni, aku pusing.” Ucap Chaerin dan menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dan memijat-mijat keningnya.
To be continued...
*
*
*
0 komentar:
Posting Komentar