Title : My Daughter
Author : Vi_Agsh
Genre : Romance, Family
Length : Chaptered
Main Cast : SHINee's Jonghyun, Choi Hye Soo (OC), Choi Sarang (OC)
Support Cast : All SHINee's Member & SM Town's Family
*
*
Waktu sangat cepat berlalu. Sudah banyak yang berubah. Bukan hanya rumah yang bisa berubah, karakter seseorang pun bisa berubah. Itu yang terjadi pada Hye Soo.
Sudah delapan tahun berlalu sejak hari dimana dia mengakui jika dirinya hamil pada orangtuanya. Karakter Hye Soo semakin keras dan tegas. Justru lebih kearah galak. Dia sering marah-marah, bukan hanya pada anak buahnya di kantor, tapi pada orang dirumahnya. Hanya satu orang yang tidak pernah jadi sasaran kemarahan Hye Soo, yaitu Eomma.
Hye Soo akan selalu ingat dengan janjinya dulu pada Appa, tidak akan membangkang. Itu termasuk tidak melawan dan bersuara keras pada orangtuanya. Objek yang sering, bahkan selalu jadi sasaran kemarahannya adalah, Choi Sarang. Anak yang dia lahirkan kurang lebih tujuh tahun yang lalu.
Dia benci anak itu. sangat benci. Setiap melihat wajahnya entah kenapa Hye Soo selalu tersulut emosinya. Ingin selalu membentak anak itu, bahkan jika anak itu tidak melakukan kesalahan apapun. Sarang bernapas saja, itu sudah salah di mata Hye Soo. Sebesar itulah rasa bencinya pada Sarang yang sialnya sangat mirip dengan sang ayah, Kim Jonghyun si penyanyi terkenal itu.
Di suatu malam ketika mereka menonton televisi. Saat itu Sarang masih berusia tiga tahun dan anak itu sedang bermain dengan pensil warnanya. Tanpa sengaja Eomma menonton saluran yang sedang menayangkan acara musik lokal. Sebuah lagu yang dinyanyikan oleh boy group yang sedang tenar, beranggotakan lima orang.
“Laki-laki itu wajahnya mirip dengan Sarang, Hye Soo-ya.” ucap Eomma ketika melihat seorang pria yang di sorot kamera dan wajahnya tampil di tv.
Hye Soo yang sedari tadi menekuni laptopnya hingga tidak sadar pada dunia pun menoleh pada televisi dan disanalah dia. Pria itu, yang menghancurkan dunia Hye Soo. Memang dia sudah menjadi penyanyi terkenal. Dulu Hye Soo pernah berjanji akan datang ke acara yang menampilkan Jonghyun dan grupnya. Itu dulu, ketika semua masih berjalan sesuai rencana tapi kini, mereka bukan lagi sepasang kekasih. Mereka sudah tak ada hubungan apa-apa.
Untunglah Eomma tidak curiga dan menginterogasi Hye Soo setelah dia tiba-tiba menutup laptopnya dan pergi ke kamar. Dia tidak sanggup berlama-lama melihat pria yang kali ini memiliki rambut berwarna terang itu. Jika dilanjutkan tidak menutup kemungkinan, tv akan menjadi sasaran kemarahan Hye Soo.
“Eomma, dimana Eonni?” tanya si kecil ditengah kegiatannya menyantap sarapan. Kini dia sudah ada di kelas tiga sekolah dasar.
“Tadi malam Eonni lembur dan hari ini akan pergi agak siang. Ayo, habiskan sarapanmu dan kita berangkat ke sekolah.” Sarang mengangguk membuat kuncir dua rambutnya bergoyang lucu. Apa semakin besar dia mirip dengan Hye Soo atau kedua orangtua Hye Soo? Tentu saja tidak, Sarang malah terlihat semakin menyerupai ayah biologisnya.
Mobil hitam itu berhenti tepat di depan gerbang sebuah sekolah dasar terkenal yang berlokasi di area Gangnam. Dan hanya beberapa meter jaraknya dari salah satu apartemen mewah, Star Building. Orang-orang bilang disana tinggal beberapa aktris dan aktor terkenal Korea Selatan tapi, Eomma belum pernah melihat satu pun dari mereka.
“Eomma, aku berangkat.”
“Eum… jangan nakal dan belajar yang giat ya.” Eomma tersenyum pada Sarang yang keluar dari mobil setelah mengecup pipinya. Lambaian tangan Eomma dan Sarang menjadi tanda perpisahan. Mobil pun berjalan atas perintah sang Nyonya pada supirnya.
Banyak orang tidak mengerti dengan keluarga ini pasalnya seorang perempuan yang sudah berumur menjadi ibu dari gadis cilik berusia tujuh tahun. Jika dihitung, si ibu melahirkan anaknya diusia lima puluh tiga tahun. Usia yang tidak mungkin lagi bagi wanita untuk mengandung dan melahirkan, kecuali ada mukjizat dan masa menopause yang terlambat datang.
Semua kebingungan orang-orang ini berawal dari hari dimana Sarang dilahirkan. Hye Soo, sang ibu yang sudah susah payah bertaruh nyawa untuk melahirkan Choi Sarang kedunia ini, tidak mau menggendong bahkan melihat anaknya. Eomma-lah orang pertama yang menggendong Sarang setelah perawat dan dokter.
“Hye Soo-ya, lihatlah anakmu. Sangat cantik dan matanya mirip denganmu.” Hye Soo hanya memalingkan wajah kearah lain, sama sekali tak ingin melihat anaknya. Dilihat sekilas saja, dia sudah merasakan kemiripan anaknya dengan Jonghyun. Hanya mata mereka yang terlihat sedikit mirip satu sama lain.
“Kau benar yeobo, matanya mirip dengan Hye Soo.” Ucap Appa yang berdiri disebelah istrinya.
Eomma menimang-nimang bayi merah itu, “Siapa namanya, Hye Soo-ya?”
“Molla.” Jawab Hye Soo ketus.
Eomma hanya menghela napas melihat kelakuan putrinya ini. Hye Soo masih tetap membenci bayinya bahkan setelah sembilan bulan lebih bayi itu bersemayamdidalam tubuhnya. Eomma pikir perlahan-lahan selama masa kehamilan hubungan batin Hye Soo akan terjalin dengan bayinya dan Hye Soo pada akhirnya akan menyayangi anaknya tapi, ternyata tidak sama sekali. Sikap Hye Soo sama saja, tak peduli.
“Bagaimana dengan Sarang? Choi Sarang. Nama sederhana dengan makna yang dalam, agar hidupnya penuh dengan cinta.” Appa mengusap lembut kepala bayi yang baru saja di beri nama Choi Sarang ini.
“Nama yang bagus. Jadi namamu, Choi Sarang. Anak dari Hye Soo Eomma.”
“Eomma, jangan begitu. Dia bukan anakku. Aku tidak mau jadi ibunya. Aku benci dia.” Protes ibu dari si bayi yang tidak suka jika dipanggil Eomma oleh anaknya sendiri. Ternyata rasa benci yang Hye Soo rasakan sudah sampai sejauh ini.
Dia bahkan benci pada bayi yang bahkan belum bisa membuka matanya dengan benar.
“Baiklah, Eomma yang akan jadi ibunya. Dia akan memanggil ‘Eomma’ pada Eomma dan Appa yang jadi ayahnya.”
Orang-orang tidak perlu tahu apa yang terjadi. Biarlah mereka dipandang sebagai keluarga yang aneh oleh orang banyak. Yang terpenting adalah pertumbuhan dan perkembangan Sarang tidak terganggu dan dia tumbuh menjadi anak yang pintar. Persis seperti ibunya, Hye Soo.
Beberapa bulan setelah melahirkan Hye Soo melanjutkan pendidikannya yang tertunda karena masa kehamilan. Appa mengirim Hye Soo pergi ke Swiss, hal yang dulu pernah di tolak Hye Soo karena tidak ingin jauh dari sang kekasih, Jonghyun. Dan akhirnya dia menyesal kenapa dulu tidak menurut. Jika saja dulu Hye Soo pergi maka takdir tidak akan mempermainkannya sampai seperti ini.
To be continued...
*
*
*
0 komentar:
Posting Komentar